Jakarta, Motoris – Pendapatan otomotif PT Astra International Tbk (ASII) mencapai Rp 34 triliun kuartal I-2024, stabil dibandingkan periode sama tahun lalu, kendati volume penjualan mobil turun 20%. Hal itu disebabkan peningkatan penjualan dua mobil berharga mahal, Innova Zenix dan Yaris Cross, yang memiliki varian hybrid.
Berdasarkan riset Stockbit, laba usaha otomotif Astra turun 45,8% secara tahunan. Ini dipicu kenaikan beban penjualan sebesar 4,7% dan beban umum dan administrasi sebesar 8,3%, saat pendapatan stabil.
Kuartal I tahun ini, Astra mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,5 triliun, turun 14,4%, setara 24,1% dari estimasi setahun penuh konsensus analis. Meski di bawah ekspektasi, rendahnya laba bersih juga disebabkan oleh penurunan nilai investasi di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dan PT Goto Gojek Tokopedia (GOTO).
Jika mengesampingkan penurunan nilai investasi tersebut, laba bersih Astra pada periode itu cukup resilient, sebesar Rp 8,1 triliun, setara 26,3% dari estimasi konsensus analis dan sejalan dengan ekspektasi.
“Berdasarkan segmennya, otomotif dan PT United Tractors Tbk (UNTR) menekan kinerja perseroan, sedangkan jasa keuangan menjadi penopang utama,” tulis Stockbit, dikutip Senin (6/5/2024).
Broker itu mencatat, laba usaha UNT turun 8,5% secara tahunan dan 22,6% secara kuartalan, didorong pelemahan segmen penjualan alat berat dan pertambangan batu bara. Sementara itu, segmen kontraktor pertambangan mencatatkan kinerja yang baik dan menjadi penopang perseroan.
Sementara itu, laba usaha jasa keuangan tumbuh 19,1%, didorong oleh kuatnya pembiayaan konsumen baik pada segmen mobil, motor, maupun alat berat.
Discussion about this post