Jakarta, Motoris – Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) turun parah, sebesar 26% dalam enam bulan terakhir ke level Rp 4.930. Penyebab penurunan saham Astra adalah demam mobil listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia makin kuat dan Toyota lelet di proyek ini.
Berdasarkan riset Trimegah, dikutip Selasa (30/01/2024), derating valuasi saham ASII dalam tujuh bulan terakhir terkait dengan cerita perkembangan BEV di Indonesia. Astra tertinggal di sini, lantaran merek andalannya Toyota lebih fokus menjual mobil hybrid ketimbang BEV.
Sampai kini, catatan Motoris, Toyota baru menjual satu BEV BZ4X yang apesnya baru kena recall karena masalah ECU. Memang ada Lexus UX300e, tetapi barang ini kelas premium.
Kembali ke riset Trimegah. Broker ini menilai mobil bermesin pembakaran internal (ICE) akan tetap mendominasi pasar mobil Indonesia, mengalahkan hybrid, apalagi BEV. Alasannya, keuntungan teknologi dua jenis mobil ini tidak cukup menutup selisih harga yang besar dengan ICE.
“Selain itu, biaya baterai mobil elektrifikasi mahal. Jadi, penghematan biaya dari penggunaan BEV tidak bisa menutup dua masalah itu,” tulis Trimegah.
Itu sebabnya, Trimegah percaya, Astra dapat mempertahankan pangsa pasar di pasar mobil berkisar 54-55% tahun ini, dengan pertumbuhan penjualan 4-5%. (gbr)
Discussion about this post