Jakarta, Motoris – Mantap, beli motor listrik Smoot Tempur bisa tukar baterai di jaringan minimarket Alfamart yang tersebar di 276 titik di seluruh Indonesia. Artinya, jumlah penukaran baterai sang rival Volta bernama Sistem Ganti Baterai (SGB) yang hanya 170 titik kalah.
Berdasarkan laporan riset Trimegah Sekuritas, belum lama ini, Volta memang menyediakan motor listrik murah, hanya Rp 12,5 juta bernama Volta 401, lebih murah dar Smoot Tempur Rp 16,5 juta. Biaya penggunaan Volta 401 gila sih, hanya Rp 160 per kilometer (km), karena penggunanya bisa menukar baterai gratis di SGB. Harga normal Volta 401, termasuk baterai Rp 15,75 juta.
Akan tetapi, Smoot Tempoor punya keunggulan jumlah jaringan penukaran baterai bernama Swap, lantaran menggandeng raksasa ritel modern Alfamart. Adapun kesamaan kedua produk ini adalah kecepatan puncak 60 kilometer per jam dengan daya jelajah maksimal 60 kilometer per baterai.
“Secara umum, Volta menawarkan pilihan lebih terjangkau ke konsumen dibandingkan merek lain. Ini akan menjadi keunggulan kompetitif Volta,” tulis Trimegah dalam laporan riset tentang Indinesia Electric Motor Show (IEMS) 2022.
Trimegah menilai, infrastruktur penukaran baterai akan memicu penyebaran motor listrik lebih masif di Indonesia. Sebab, daya jelajah motor listrik rendah, berkisar 50-70 km per baterai. Ini tak cukup untuk penggunaan harian dan memberikan ketenangan ke konsumen.
Sebagai contoh, jarak tempuh Jakarta- Kota Bekasi sekitar 30 km, sehingga pulang pergi 60 km. Artinya, daya jelajah itu tak cukup, sedangkan menambah satu baterai lagi membutuhkan biaya berkisar Rp 5-10 juta.
“Jadi, sejauh ini, hanya Volta dan Smoot yang bisa menyediakan infrastruktur penukaran baterai ke konsumen. SGB terhubung dengan jaringan SiCepat, sedangkan SWAP ke Alfamart,” tulis Trimegah.
Trimegah menduga, PLN bisa saja berkolaborasi dengan para pemain motor listrik membangun sistem pengecasan baterai cepat ke depannya. Itu artinya, baterai motor listrik yang dijual perlu universal bak bensin, yang bisa digunakan merek apapun. Ini menjadi tantangan krusial bagi semua pemain motor listrik.
“Ini sangat penting untuk menghasilkan biaya efektif dan investasi terukur untuk mendukung adopsi motor listrik di Indonesia di masa depan,” tulis Trimegah. (gbr)
Discussion about this post