Jakarta, Motoris – Penjualan Honda pada 2024 anjlok 31,8% menjadi 94.742 unit, lebih besar dari penurunan pasar mobil sebesar 14% menjadi 865 ribu unit. Honda adalah rival Grup Astra yang mencetak penjualan terjeblok.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diolah Stockbit, penurunan penjualan terdalam dialami Hyundao, sebesar 37% menjadi 22.361 unit. Namun, Stockbit menilai, Honda bukan rival berat Astra, yang berdagang dua merek utama Toyota dan Daihatsu.
Pada 2024, penjualan Grup Astra ambles 14% menjadi 482 ribu unit, selevel dengan industri. Akibatnya, pangsa pasar stabil di level 55,8%.
Penjualan Toyota pada periode itu turun 14,1% menjadi 291 ribu unit, sedangka Daihatsu 13,3% menjadi 163 ribu unit.
Sementara itu, rival Astra yang mencetak penjualan lebih dari industri adalah Mitsubishi, di mana penjualan hanya turun 8,3% menjadi 99.938 unit. Mitsubishi kini berda di posisi ketiga pasar mobil domestik. Penjualan Suzuku turun 17,6% menjadi 66 ribu unit, sedangkan mobil Cina Wuling turun 6,9% menjadi 21.923 unit.
Stockbit menilai, meski Gaikindo menargetkan wholesales mobil pulih kembali ke level 1 juta pada 2025, investor masih perlu mencermati dampak kenaikan harga mobil akibat PPN 12% dan open pajak. Selain itu, peluncuran model baru menjadi faktor lain yang dapat memengaruhi penjualan mobil pada tahun ini.
“Kehadiran mobil hybrid dengan harga yang lebih affordable – yakni, di kisaran 300 juta rupiah berpotensi menjadi katalis positif penjualan mobil,” tulis broker saham itu, dikutip Minggu (12/1/2025).
Sementara itu, Stockbit memperkirakan kinerja penjualan motor pada 2025 masih lebih baik dibandingkan penjualan mobil. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti tidak naiknya PPN bagi mayoritas motor yang dijual di Indonesia dan paket stimulus pemerintah yang lebih menyasar segmen menengah ke bawah.
Tahun 2024, penjualan motor mencapai 6,3 juta unit, naik 1,5%, sejalan dengan target AISI berkisar 6,2–6,5 juta unit. AISI menargetkan penjualan motor domestik berkisar 6,4-6,5 juta unit. (gbr)