Jakarta, Motoris – Volvo akhirnya membatalkan rencana hanya menjual 100% mobil listrik baterai (BEV) pada 2030. Pada saat itu, pabrikan ini hanya menargetkan seluruh mobil yang dijual merupakan elektifikasi.
Maksudnya, prinsipal itu juga akan menjual mobil PHEV hingga mild hybrid pada 2030, ketimbang full BEV. Hal itu ditegaskan pabrikan Swedia itu saat menggelar debut 2025.5 XC90,
“Akan ada ruang 10% bagi Volvo untuk menjual mild hybrid pada tahun 2030,” tulis Volvo dikutip dari greencarreports.com, Kamis (5/9/2024).
Penyebab matinya rencana full BEV pemain Eropa itu adalah lambannya Pembangunan infrastruktur pengecasan baterai BEV. Selain itu, sejumlah negara mulai menarik insentif untuk BEV. Padahal, pabrikan ini membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah yang adil di era transisi menuju full BEV.
Tahun 2025, pemain mobil premium itu menargetkan 50-60% penjualan merupakan mobil elektrifikasi. Volvo saat ini memiliki lima BEV yang sedang dikembangkan, sebagai tambahan dari BEV dan PHEV yang beredar sekarang.
Rival Mercy ini kini menyiapkan peluncuran EX90 di Amerika Serikat (AS). Adapun XC90 adalah PHEV. Volvo juga menampilkan gambaran BEV sedan ES90.
Volvo memastikan, pengempangan PHEV dan mild hybrid akan terus berlanjut. Tetapi, prinsipal ini tidak menyebut angka atau berapa model yang sedang dikembangkan dan akan dirilis.
“Intinya, kami harus menjual PHEV, karena kalau tidak, kami mati,” ujar salah satu dealer Volvo di negara Eropa.
Laporan Bloomberg menyebutkan, PHEV akan menyumbangkan 10% penjualan mobil global pada 2030. (gbr)
Discussion about this post