Jakarta, Motoris – Toyota disebut hanya akan jual mobil hybrid dan menghentikan perdagangan mobil bensin, solar bermesin pembakaran internal (ICE) di Amerika Utara. Ini juga berlaku untuk Lexus.
Berdasarkan laporan qz.com, Kamis (15/8/2024), Toyota memang lelet mengadopsi mobil listrik baterai (BEV). Bahkan, Januari 2024, bos besar Toyota Akio Toyoda menyatakan, puncak penjualan BEV paling banter hanya 30% dari total pasar.
Itu sebabnya, Toyota mengambil pendekatan banyak jalan alias multipathway, mencakup EV (BEV dan PHEV), hybrid, fuel cell, dan bahan bakar hijau.
“Ke depan, kami berencana mengevaluasi produk demi produk apakah menjual hanya hybrid masuk akal,” ujar David Christ, kepala penjualan dan pemasaran Toyota di Amerika Utara, kepada Reuters.
Imbasnya, peluncuran RAV4 2026 kemungkinan ditunda. Mobil ini adalah SUV terlaris di Amerika Serikat, di mana 50%-nya merupakan varian hybrid.
Sebanyak dua sumber di lingkungan perencanaan produk Toyota menegaskan, pabrikan ini berencana mengampak mobil bensin di Amerika Utara. Tetapi, belum ada keputusan resmi.
Saat ini, hibridisasi sudah dimulai Toyota di AS. Di negara itu, Camry hanya tersedia dalam varian hybri. Demikian pula dengan Land Cruiser dan Sienna 2025. Model hanya hybrid juga tersedia dalam varian PHEV, dengan baterai lebih besar.
Di Amerika Utara, ada 31 model Toyota dan Lexus di luar EV dan FCEV. Dari jumlah itu, sebanyak delapan model hanya hadir dalam varian hybrid.
Strategi hibridisasi akan menguntungkan Toyota kala menghadapi aturan pembatasan emisi karbon ketat di AS. Booming mobil hybrid akan membuat Toyota hemat miliaran dolar AS, karena tak kena denda dan memiliki banyak waktu untuk menggeber EV dan kendaraan emisi nol karbon.
Discussion about this post