Jakarta, Motoris – Kasus dugaan karat sasis Esaf di empat skutik Honda membuat pangsa pasar merek ini turun menjadi 78% kuartal III tahun ini, dibandingkan kuartal sebelumnya 80,9%. Itu artinya, performa penjualan Honda di bawah kinerja pasar pada kuartal III lalu.
Berdasarkan riset Trimegah Sekuritas, dilihat Motoris, Rabu (29/11/2023), penjualan Honda pada kuartal III-2023 mencapai 1,1 juta unit, naik 6,9%. Namun, pertumbuhan ini masih di bawah kinerja pasar, sehingga pangsa pasar turun.
“Meski begitu, kami percaya AHM (Astra Honda Motor) telah mengatasi masalah Esaf dengan baik melalui perpanjangan garansi rangka selama lima tahun,” tulis broker itu.
Di sisi lain, sumber Motoris di industri motor menegaskan, pangsa pasar Honda dipastikan digerogoti Yamaha yang terlebih dahulu memberikan garansi rangka lima tahun. Artinya, Honda telat melakukan manuver itu.
Akan tetapi, dia menegaskan, fenomena ini hanya sesaat. Pada November 2023, Honda diprediksi bisa kembali menguasai 80% pasar motor nasional, karena telah merilis paket garansi sasis meyakinkan.
Selain itu, dari pantauan Motoris di pasar motor bekas (mokas), badai krisis Esaf telah berlalu. Orang sudah mau membeli lagi motor Honda sasis Esaf, kendati harganya turun Rp 1 juta, dibandingkan ketika sebelum kasus Esaf mencuat. Ada empat motor Honda yang memakai sasis Esaf, yakni Genio, Beat, Vario 160, dan Scoopy.
Penjualan motor sampai Oktober 2023 naik 26% menjadi 5,2 juta unit, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang diolah RHB Sekuritas.
Oktober 2023, penjualan motor turun 4% secara tahunan menjadi 516 ribu unit, namun naik 1,2% secara bulanan. Sejauh ini, penjualan bulanan motor tertinggi pada 2023 dicetak pada Januari sebanyak 615 ribu unit, sedangkan terendah pada April sebesar 354 ribu unit.
“Rendahnya penjualan pada April disebabkan libur panjang Lebaran,” tulis RHB. (gbr)
Discussion about this post