Jakarta, Motoris – CEO Lucid Motors Peter Rawlinson dikabarkan mendapatkan kompensasi besar, US$ 379 juta tahun lalu. Lucid Motors adalah pabrikan mobil listrik mewah yang berbasis di Sillicon Valley, Amerika Serikat (AS).
Insideevs.com mengutip laporan Automotive News and Equilar menyebutkan, kompensasi Rawlison terdiri atas gaji bulanan US$ 575 ribu ditambah gain dari stock option US$ 5,5 juta dan gain dari pemberian saham sebesar US$ 372 juta. Adapun sebesar US$ 21.430 dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
Lucid Motors belakangan ini mendapatkan traksi di pasar kendaraan listrik (EV) Amerika Serikat (AS), sejak kali pertama mengirim barang pada musin gugur 2021. Pabrikan ini hanya menjual satu model, yakni sedan BEV Air.
Belum lama ini, Lucid memangkas harga Air agar barang ini bisa kompetitif menghadapi manuver pemain lain, seperti Tesla. Lucid Air kini dibanderol mulai US$ 82.400 hingga US$ 249 ribu.
Rawlison telah bagian dari Lucid, setelah meninggalkan posisi VP of engineering di Tesla. Rawlison menjabat posisi CTO tahun 2013 dan menjadi CEO pada 2019. Awal 2021, di bawah komando Rawlison, Lucid merger dengan Churchill Capital Corp IV (CCIV) untuk masuk ke bursa Nasdaw sebagai SPAC.
Maret 2021, dewan direksi Lucid memberikan Rawlison saham sebanyak 13,8 juta dan 16 juta berdasarkan kinerja. Perolehan hak secara penuh Rawlison ke saham itu mulai akhir 2021, sehingga dampaknya ke gaji terasa tahun 2022.
Kompensasi bos Lucid jauh di atas para CEO pabrikan mobil AS lainnya. Contohnya, CEO GM Mary Barra hanya mendapatkan kompensasi US$ 34 juta, sedangkan CEO Ford Jim Farley US$ 18 juta.
Ini mengundang kritik keras dari sang nabi BEV dan orang terkaya sejagat, Elon Musk. Dalam cuitan di medsos milknya, Twitter, Elon menegaskan, “Hati-hati ke perusahaan yang memberikan kompensasi ke bos tanpa berlandaskan performa,”.
Sebenarnya, Rawlison memang dikenal sebagai CEO dengan kompensasi besar. Tahun 2021, dia menerima kompensasi US$ 263 juta. (gbr)
Discussion about this post