Jakarta, Motoris – PT Astra International Tbk (ASII) rugi Rp 1,8 triliun akibat berinvestasi di saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), raksasa teknologi nasional. Hal itu terlihat dalam laporan keuangan perseroan di laman BEI, dikutip Selasa (28/2/2023) dini hari.
Tahun lalu, nilai investasi Astra di Goto mencapai Rp 1,7 triliun, turun dalam dibandingkan 2021 sebesar Rp 3,5 triliun. Artinya, Astra rugi Rp 1,8 triliun dari saham Goto. Namun, tidak disebutkan berapa kepemilikan saham Astra di Goto. Selain di Goto, Astra berinvestasi di PT Medialoka Hermina Tbk (HEAL), pemilik jaringan rumah sakit Hermina.
Selama 2022, kerugian bersih atas penyesuaian nilai wajar investasi pada instrumen ekuitas sebesar Rp 1,1 triliun diakui dalam laba rugi, termasuk kerugian bersih atas penyesuaian nilai wajar investasi perseroan Goto dan Hermina Rp 1,5 triliun.
Goto adalah cerita menarik pasar modal Indonesia, karena merupakan unicorn terbesar yang masuk bursa. Perusahaan ini listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) April 2022 dengan harga perdana Rp 338 dan market cap sekitar Rp 400 triliun. Namun, selepas listing, saham GOTO terus, bahkan sempat bermain di level Rp 80-an, sebelum akhirnya rebound ke teritori Rp 110-120.
Kemarin, saham GOTO ditutup di level Rp 120, dengan market cap Rp 121 triliun, turun Rp 297 triliun dibandingkan saat debut di BEI. Tak ayal lagi, hal ini berimbas terhadap perusahaan-perusahaan yang memegang saham Goto, termasuk Astra dan juga PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Tahun lalu, Astra meraih laba bersih Rp 310 triliun, naik dari Rp 233 triliun pada 2021. Laba bersih mencapai Rp 28,9 triliun, naik dari Rp 20,1 triliun. Astra meraih duit Rp 37 triliun dari aktivitas operasi, sedangkan ekuitas perseroan mencapai Rp 243 triliun. (gbr)
Discussion about this post