Jakarta, Motoris – Pemain sepeda motor listrik Volta nyayur setelah harga Pertalite naik sekitar 30% awal September 2022. Tak ayal lagi, sang pemilik merek itu, PT Volta Indonesia Semesta, berencana menambah jumlah dealer menjadi 100 dari saat ini 20 hingga akhir 2022 melalui skema kemitraan dengan investor.
Dalam laporan riset BRI Danareksa tentang PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), belum lama ini, Volta menerima minat yang sangat kuat dari calon mitra dealer. Ini sejalan dengan rencana pendiri Volta untuk menambah jumlah dealer demi memperluas saluran penjualan.
“Dengan tambahan dealer, konsumen akan dimudahkan dalam membeli motor listrik,” tulos broker itu, belum lama ini.
Catatan Motoris, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melalui PT Energi Selalu Baru (ESB) memegang 51% saham Volta Indonesia. M Cash masuk ESB melalui tiga anak usahanya, yakni NCFX, TFAS, dan DMMX dengan kepemilikan saham 35%, 15%, dan 5%.
Volta memiliki dua pabrik perakitan. Pertama, pabrik seluas 2.000 meter persegi (m2) di Semarang, Jawa Tengah, dengan kapasitas produksi 80-100 unit per hari. Pabrik ini memproduksi Virgo 1.000 watt, Volta 401 (1.500 watt, kapasitas angkut 2022 kg), dan Mandala yang baru saja rilis dengan tampang mirip Vespa.
Kemudian, ada satu pabrik lagi seluas 700 m2 di luar Semarang yang memproduksi motor listrik roda tiga sesuai permintaan. Total kapasitas gabungann pabrik Volta mencapai 200 unit per hari. Adapun harga jual motor listrik Volta berkisar Rp 15-16 juta
Pabrik Volta dioperasikan dua veteran yang sudah malang-melintang di dunia permotoran selama 15-18 tahun, dengan keahlian di bidang mounting, fitting, dan cetakan (molding) Mereka bertugas merakit Volta dengan komponen impor agar sesuai kondisi lokal. (gbr)
Discussion about this post