Jakarta, Motoris – Pengamat otomotif Riyanto membandingkan total biaya kepemilikan (total cost owner ship/TCO) mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) dan mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV). Hasilnya bisa bikin gempar, karena TCO BEV ternyata lebih mahal dari HEV.
Berdasarkan perhitungan Riyanto, dalam skema konservatif, TCO BEV selama 10 tahun dengan segala macam insentif mencapai Rp 7.416 per kilometer (km), di atas HEV Rp 5.783 per km, tetapi lebih murah dari plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) Rp 7.449 per km. Adapun TCO mobil pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) Rp 7.141 per km.
Sementara itu, dengan menggunakan skema moderat, TCO BEV Rp 7.416 per km, masih lebih mahal dari HEV Rp 5.887 per km, sedangkan PHEV dan ICE masing-masing Rp 7.5252 per km dan Rp 7.264 per km. Adapun dengan skenario optimistis, TCO BEV Rp 7.416 per km, masih di atas HEV Rp 6.029 per km, sedangkan PHEV dan Ice Rp 7.498 per km dan Rp 7.498 per km.
Kenapa bisa begini? Dalam materi presentasi, Riyanto menulis BEV kena biaya besar di sel baterai dan battery pack, karena kapasitasnya besar. Dia menulis kapasitas baterai BEV 15,8 kWh, dengan harga sel baterai US$ 88,5 per kWh dan battery pack US$ 50 per kWh. Adapun masa penggantian baterai BEV lima tahun, sehingga konsumen akan kena dua kali biaya itu.
Catatan Motoris, kapasitas baterai BEV sekarang jauh di atas itu. Bahkan, bisa 50 kWh lebih, seperti di Hyundai Ioniq 58,2-72,6 kWh. Silakan hitung sendiri berapa biaya yang harus ditebus konsumen untuk mengganti baterai itu.
Konsumen juga harus mengeluarkan duit lebih untuk membeli BEV, kendati pemerintah sudah habis-habisan mengucurkan insentif. Adapun asumsi rasio harga ICE dan BEV mencapai 1,65 kali, PHEV 1,51 kali, dan HEV 1,1 kali.
“BEV hanya menang dari sisi pajak penjualan barang mewah (PPnBM), karena kena tarif 0%. Selebihnya BEV masih kena PKB 5%,” tulis Riyanto dalam materi presentasinya.
So, masih ingin beli mobil listrik? Silakan saja asalkan suka dan mampu. Toh ini hanya perspektif. Keputusan ada di tangan sampean. Salam motorisasi. (gbr)
Discussion about this post