Jakarta, Motoris – Gawat, warga Korea Selatan (Korsel) ramai-ramai menjual mobil listrik baterai (BEV), lantaran takut kebakaran. Ini setelah kasus kebakaran Kia EV6 dan Mercedes-Benz EQE di garasi mencuat.
Kedua kasus itu memicu kepanikan di Korsel, sebuah negara yang berjuang keras menjadi pemain utama di industri kendaraan listrik (EV) dunia. Media setempat melaporkan jumlah mobil listrik yang dijual di platform online kini melonjak 200%.
Merespons ini, Hyundai Motor Group, raksasa otomotif Korsel, langsung bergerak. Belum lama ini, Hyundai menggelar program inspeksi gratis buat pemilik EV Hyundai, Kia, dan Genesis di kendang.
“Ada sembilan item terkait keselamatan yang diperiksa, meliputi insulasi, voltage deviation, sistem pendingin, kondisi kabel dan konektor, bodi bawah, dan kode-kode yang muncul ketika kendaraan bermasalah,” tulis Hyundai dalam siaran pers, seperti diberitakan insideevs.com, Minggu (18/8/2024).
Pelanggan Hyundai yang mau ikut program ini bisa membuat reservasi lewat pusat konsumen. Setelah itu, mereka bisa periksa mobil di dealer.
Hyundai dan Kia menyediakan fasilitas pengecasan rumah, termasuk instalasi untuk Hyundai. Pabrikan ini juga berani menjamin harga jual kembali BEV dan mendukung konsumen jika terjadi insiden dalam setahun pemakaian. Sayang, ini tidak ada di pasar lain, termasuk kita.
Sementara itu, Mercy sudah menyebut pemasok baterai BEV yang terbakar, yakni Farasis Energy dari Cina. Baterai ini tidak digunakan BEV Mercy di AS. Adapun baterai Kia dan Hyundai dipasok LG, SK On, sekaligus CATL.
Hyundai percaya, kebakaran itu bukan dipicu kelebihan pengecasan. Sebab, semua sudah dipantau BMS.
Discussion about this post