Jakarta, Motoris – Kasus kebakaran mobil listrik baterai (BEV) Mercedes Benz (Mercy) di Korea Selatan (Korsel) berbuntut panjang. Sebab, kejadian ini bikin rusak 100 mobil di parkiran sebuah apartemen di Incheon.
Dilansir dari Teslarati, Senin (19/8/2024), Mercy diminta ganti rugi ke para korban yang terdiri atas 1.581 rumah tangga. Pabrikan Jerman ini menyanggup membayar 4,5 miliar won atau ya sekitar Rp 49,5 miliar.
Tetapi, warga setempat bukannya bersyukur, malah mendamprat pabrikan Jerman itu. Alasannya, kompensasi itu dinilai terlalu kecil dan tidak cukup untuk memperbaiki semua kerusakan yang ditimbulkan kebakaran BEV Mercy EQE.
Selain merusak 100 mobil, kebakaran itu membuat beberapa warlok terluka. Sebab, butuh waktu berjam-jam untuk memadamkan kebakaran itu.
CEO dan Presiden Mercy Korea Mathias Vaitl turun gunung dan bertemu langsung ke warlok yang terimbas kebakaran mobil. Sayang, dia telat hadir ke rapat, sehingga langsung diamuk para warga. Mereka mengekspresikan kemarahan dan frustrasi ke Vaitl, mirip seperti di sejumlah film drama Korea.
“Ada 1.581 rumah tangga di kompleks apartemen ini. Jika ini dimasukkan ke perhitungan, ganti rugi 4,5 miliar won tidak cukup,” kata seorang warga.
Yonhap News Agency melaporkan, seorang warga menyebut kebakaran satu BEV Mercy telah merusak kehidupan 1.581 rumah tangga. Seorang lainnya menyebutkan, setiap warga memiliki asuransi kendaraan berbeda-beda. Artinya, tidak semua kerusakan akibat kebakaran ditanggung asuransi. Ada warga yang hanya akan menerima sedikit uang pembayaran klaim untuk kendaraan yang rusak.
Beberapa warga juga mengaku mengalami masalah kesehatan setelah insiden itu, seperti sakit kepala dan sakit tenggorokan.
Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup Korsel langsung menggelar rapat darurat untuk membahas keamanan EV saat kasus kebakaran terjadi. Korsel mengkaji untuk mewajibkan semua pemain menyebut pemasok baterai BEV mereka. Hyundai dan Kia, raksasa otomotif Korsel, sudah merilis daftar pemasok baterai BEV.
Discussion about this post