Jakarta, Motoris – Turki ikutan hajar mobil Cina, setelah sebelumnya dilakukan Amerika Serikat (AS) yang menaikkan tarif bea masuk (BM) impor mobil Cina menjadi 100%. Uni Eropa kemungkinan menyusul Turki dan AS.
Berdasarkan laporan carnewschina.com, Selasa (11/6/2024), Kementerian Perdagangan Turki akan mengenakan tambahan tarif BM sebesar 40% untuk mobil yang diimpor dari Cina. Nilainya maksimal US$ 7.000 alias Rp 100 juta lebih dan berlaku mulai 7 Juli 2024.
Tambahan tarif itu berlaku untuk impor mobil ICE dan hibrida dari Cina. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk melindungi industri otomotif setempat dari gempuran barang Cina.
“Di luar itu, Turki berniat memangkas neraca transaksi berjalan yang mencapai US$ 45 miliar pada 2023,” tulis media itu.
China kini menghadapi sejumlah tantangan dalam menggeber ekspor kendaraan listrik (EV). Sejumlah negara menuduh Beijing memberikan subsidi ekspor besar untuk mendukung para pemain EV.
Komisi UE akan memutuskan apakah akan mengenakan BM tambahan impor mobil Ciina pekan ini, sedangkan AS menjegal mobil Tirai Bambu sejak bulan lalu.
Tahun 2023, Turki telah mengenakan tambahan tarif BM impor EV dari Cina. Alasannya, pemerintah setempat khawatir dengan layanan purnajual EV Tiongkok.
“Pemerintah Turki juga berniat meningkatkan produksi industri dalam negeri serta ekspor untuk mengikis defisit transaksi berjalan,” tulis media itu. (gbr)
Discussion about this post