Jakarta, Motoris – Pasar lagi menantikan debut Toyota Avanza hybrid. Akan tetapi, analis menilai, efek barang ini ke penjualan Grup Astra tidak besar.
Trimegah Sekuritas percaya, keberhasilan Astra menjaga pangsa pasar di atas 50% di Indonesia ke depannya bukan karena Avanza hybrid, melainkan karena model yang sekarang alias versi bensin dan juga Veloz.
Bagi Trimegah, Avanza bermain di segmen LMPV yang sangat sensitif dengan harga. Artinya, Avanza hybrid yang dipastikan mahal tidak akan menjadi pengubah permainan alias game changer. Tetapi, tulis Trimegah, cerita ini bisa berubah jika pemerintah bisa memangkas PPnBM mobil hybrid.
Catatan Motoris, PPnBM mobil hybrid model Yaris Cross dan Zenix mencapai 6%, jauh di atas BEV rakitan lokal, TKDN 40%, yang hanya 0%. Wajar, mengingat prioritas pemerintah saat ini adalah mobil listrik baterai (BEV), karena bebas emisi knalpot, dibandingkan hybrid yang cuma bisa pangkas 50% emisi, berdasarkan keterangan bos-bos Sunter.
“Tetapi, dalam jangka panjang, penjualan mobil hybrid di Indonesia sangat potensial. Sebab, per Oktober 2023, sumbangan mobil hybrid baru 6,7%,” tulis Trimegah dalam riset yang dilihat Motoris, Sabtu (25/11/2023). (gbr)
Discussion about this post