Jakarta, Motoris – Harga mobil naik 20% sejak awal pandemi Covid-19 atau kuartal II-2020 hingga pertengahan 2023. Kemudian, harga mobil melandai dalam empat bulan terakhir.
Trimegah Sekuritas menyebut lonjakan harga mobil yang fantastis itu sebagai carflation. Ada beberapa penyebabnya, antara lain aksi balas dendam konsumen setelah pandemi Covid-19 berakhir. Faktor lainnya, tulis Trimegah, penambahan teknologi di mobil-mobil laris.
“Dengan situasi ekonomi yang lebih masuk akal saat ini, kami pikir semakin banyak mobil dengan sedikit teknologi akan membuat harga menjadi masuk akal. Ini akan memicu permintaan dari para pembeli rasional,” tulis Trimegah dalam laporan riset, dikutip Jumat (24/11/2023).
Trimegah memprediksi penjualan mobil tahun ini turun 2,5% menjadi 1,02 juta unit, sebelum naik 6,5% pada 2024. Namun, prediksi penjualan 2024 tergantung pada kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan pada semester II-2024.
Per Oktober 2023, penjualan mobil secara wholesale turun 1,8% menjadi 636 ribu unit.
Mandiri Sekuritas (Mansek) mencatat realisasi penjualan mobil sampai Oktober 2023 baru mencapai 80% dari target Gaikindo. Artinya, jumlah itu masih di bawah target.
Mansek menilai, harga mobil yang naik akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi penyebab penurunan penjualan mobil Oktober 2023, selain loyonya daya beli masyarakat.
Mirae Asset Sekuritas menilai, penjualan mobil berpotensi turun pada 2023 dan 2024, karena tergantung erat dengan kucuran pembiayaan bank dan multifinance. Adapun saat ini bunga kredit masih tinggi.
Selain itu, CGS CIMB Sekuritas, perusahaan pembiayaan kini memperketat syarat persetujuan permohonan kredit mobil murah (LCGC), karena mencemaskan kemampuan membayar para debitur. Atas dasar ini, CGS CIMB memangkas proyeksi penjualan Grup mobil Astra pada 2023 dan 2024 sebesar 8% menjadi masing-masing 563 ribu unit dan 576 ribu unit.
Grup Astra adalah penguasa pasar mobil domestik lewat merek andalan Toyota dan Daihatsu. Per Oktober 2023, penjualan mobil Grup Astra mencapai 465 ribu unit, dengan pangsa pasar 56%. (gbr)
Discussion about this post