Jakarta, Motoris – Grup Astra seakan tak gentar menghadapi gempuran mobil Cina, terutama listrik yang disubsidi pajak besar-besaran oleh pemerintah Indonesia. Perseroan membidik pangsa pasar tahun ini stabil dari tahun lalu sebesar 56%, kendati persaingan makin keras.
Berdasarkan riset Macquarie, PT Astra International Tbk (ASII) berniat merilis mobil hybrid mass market tahun ini. Hal ini sejalan dengan insentif PPnBM DTP mobil hybrid 3% yang berlaku tahun ini.
Macquarie memprediksi penjualan mobil 2025 turun 7% menjadi 805 ribu unit, seiring kondisi makro ekonomi yang tertekan. Broker ini menaksir pangsa pasar ASII mencapai 54%, naik dari prediksi sebelumnya 51%.
“Tahun lalu, pangsa pasar mobil listrik baterai (BEV) mencapai 5%. Tahun 2025, kami prediksi penetrasi mobil hybrid dan BEV meningkat,” tulis broker itu dalam riset tentang saham ASII, dikutip Senin (14/4/2025).
ASII, tulis Macquarie, memprediksi penjualan mobil 2025 minimal stagnan. Adapun imbas dari opsen pajak bersifat minimal.
Hal ini, tulis broker itu, terlihat pada kebangkitan pasar mobil pada Februari 2025 secara bulanan dibandingkan Januari. Pada Januari, penjualan mobil hanya 61.932 unit, turun dari Desember 2024 sebanyak 79.806 unit. Namun, bulan berikutnya, penjualan mobil bangkit menjadi 72.295 unit. (gbr)