Jakarta, Motoris – Hyundai mulai ngos-ngosan di pasar mobil domestik. Mei 2024, penjualan mobil Korsel ini hanya 1.408 unit, turun tajam dari bulan sama tahun lalu 3.030 unit serta bulan sebelumnya sebanyak 1.485 unit.
Padahal, penjualan mobil secara bulanan (month to month/mtm) naik 47% menjadi menjadi 71.263 unit pada Mei lalu, kendati secara tahunan (year on year/yoy) masih turun 13% dari tadinya 82.189 unit, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Cuma, penurunan pasar yoy bulan lalu lebih baik dari April yang mencapai 17%. Selain itu, penjualan April secara bulanan ambles 35%.
Artinya, Hyundai melempem di saat merek lain mulai menunjukkan sinyal kebangkitan, terutama Toyota yang penjualan secara bulanannya naik menjadi 23.897 unit dari adinya 15,448 unit.
Demikian pula dengan Daihatsu ari 9.481 unit menjadi 14.983 unit serta Honda dari 4.611 unit menjadi 7.294 unit.
Parahnya lagi, akumulasi penjualan Hyundai per Mei 2024 hanya 10.136 unit, turun 35% dari periode sama tahun lalu 15.702 unit. Penurunan itu lebih besar dari total pasar yang hanya 21% dari 423.780 unit menjadi 334.969 unit.
Jika penjualan Hyundai per Mei 2024 disetahunkan, totalnya hanya sekitar 24 ribu unit. Ini sangat jauh dibandingkan total kapasitas produksi terpasang pabrik Hyundai di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, sebesar 250 ribu unit setahun.
Kapasitas itu sudah setara dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Akan tetapi, produksi TMMIN dipastikan jauh lebih tinggi dari Hyundai, mengingat penjualan domestik dan ekspor Toyota besar.
Sebelumnya, manajemen PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) akan menghadirkan sekitar lima mobil baru. Salah satunya adalah BEV dengan harga terjangkau dengan kualitas dan kenyamanan berkendara terdepan di kelasnya.
Sejalan dengan rencana pengembangan lini produk, Hyundai juga menargetkan peningkatan pembukaan dealer dengan target 145 dealer di 2024. (gbr)
Discussion about this post