Jakarta, Motoris – Harga sepeda motor listrik bekas bisa ambruk 45% dari harga baru, setelah dipakai selama lima tahun. Hal itu disebabkan penurunan kualitas baterai seiring masa pakai. Selain itu, pasar motor listrik bekas belum terbentuk.
Hal itu terungkap dalam laporan riset Trimegah Sekuritas, belum lama ini. Trimegah memapak rata penyusutan harga motor listrik Alva One, Volta 401, Viar Q1, Viar Stroom, dan Gesits sebesar 45%. Sementara, penyusutan harga Honda Beat CBS diprediksi 36%, Beat ISS 45%, Vario 160 38%, VArio 125 ISS 25%, PCX CBS 160 38%, dan Nmax 42%.
Broker itu mencatat, harga Alva One Rp 35 juta, sedangkan biaya kepemilikan Rp 38 juta, dan depresiasi 45% atau ekuivalen Rp 15,7 juta. Alhasil, harga jual Alva One bekas dalam lima tahun ke depan Rp 19,2 juta, sehingga total biaya kepemilikan Rp 18,9 juta.
Berhubung tidak membutuhkan bensin, total biaya kepemilikan Alva One lebih murah dibandingkan motor bensin dengan harga Rp 30 jutaan, yakni PCX 160 dan Nmax 155, masing-masing Rp 25 juta dan Rp 29,4 juta.
Sementara itu, total biaya kepemilikan Volta 401 hanya Rp 9 juta, Viar Q1 Rp 10,9 juta, Viar Stroom Rp 12,3 juta, dan Gesits Rp 15,3 juta. Artinya memang biaya kepemilikan motor listrik lebih murah ketimbang motor bensin.
Di sisi lain, Trimegah meyebutkan, Grup Indika berniat melokalisasi sepeda motor listrik Alva. Ini menegaskan komitmen perseroan untuk menggenjot bisnis EBT. Ke depan, Indika, perusahaan batu bara papan atas nasional, mematok kontribusi bisnis nonbatubara mencapai 50% terhadap total pendapatan.
Discussion about this post