Jakarta, Motoris – Mobil listrik baterai (BEV) akan laku keras di Indonesia, jika semua orang tahu soal biaya operasional yang 70-80% lebih hemat dari mobil bensin atau solar.
Hal itu ditegaskan oleh Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) kepada tim RHB Sekuritas Indonesia, dikutip Senin (12/2/2024). Bagi AEMLI, orang akan tertarik membeli mobil listrik jika tahu betapa hematnya biaya operasio barang ini.
“Total biaya kepemilikan mobil listrik selama lima tahun, termasuk biaya penggantian baterai, faktanya lebih murah dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran internal,” sebut AEML.
Ini segaris dengan apa yang dikatakan salah satu konsumen Wuling BinguoEV Bernama Melissa. Pengguna BinguoEV Milk Tea Premium Range 410 km ini memberikan testimoni terkait mobil ini.
Dua sudah menggunakan BinguoEV sejauh 735 km. Alasan utamanya memilih BinguoEV ini adalah tampilan mobil ini menarik.
“BinguoEV ini adalah mobil kedua di rumah, namun dipakai untuk mobilitas harian saya. Hal yang saya sukai dari BinguoEV ini adalah ukurannya yang mungil, tetapi tetap memiliki tenaga yang besar,” ujar Melissa.
Sementara itu, Melissa sering melakukan pengisian daya di jaringan dealer Wuling maupun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Sejauh ini, akses untuk melakukan pengisian daya mobil listriknya sudah cukup mudah ditemukan.
“Pengisian daya mobil ini irit. Pengeluaran saya dari Rp 500 ribuan per minggu untuk bensin, sekarang hanya Rp 100 ribuan untuk pengisian daya listrik,” tukas dia.
Untuk diketahui, Wuling BinguoEV hadir dengan desain eksterior dan interior yang berkelas, dengan kabin yang cukup luas. Selain itu, sebagai mobil listrik, model ini juga bebas ganjil genap. (gbr)
Discussion about this post