Jakarta, Motoris – Tesla, pabrikan mobil listrik baterai (BEV) terbesar dunia, dikabarkan akan membuat baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas kecil di Nevada, Amerika Serikat (AS), bersama sang raksasa CATL. Apa ini pertanda baterai lithium ion yang berbasis nikel sudah tamat??
Electrec.co mengutip laporan media global top, Bloomberg, menulis, CATL bertindak sebagai pemasok mesin ke pabrik baterai LFP Tesla. Semua biaya pembangunan pabrik itu akan ditanggung Tesla.
“Tim CATL hanya akan membantu pemasangan peralatan pabrik. Tidak lebih dari itu,” tulis Electrec.
Baterai LFP karya pabrik itu akan dipasok ke Tesla Megapacks. Adapun dipilihnya mesinn CATL dilakukan Tesla agar pabrik itu bisa cepat berproduksi.
Di sisi lain, baterai LFP memiliki kelebihan dibandingkan lithium ion, antara lain harganya lebih murah, namun densitas energi memang lebih rendah dari rivalnya. Baterai LFP memang ideal untuk stasiun penyimpanan energi seperti Megapack.
Saat ini, baterai LFP memang baru diproduksi di China, pusat BEV dunia. Sekarang, LFP merintis jalan masuk AS agar mobil yang menggunakannya bisa mendapat insentif kredit pajak US$ 7.500 per unit. Alasannya jelas, baterai sudah buatan AS.
Baterai LFP kini makin populer, terutama untuk BEV dengan harga murah dan jarak tempuh pendek. CATL adalah pemasok baterai LFP mobil Tesla yang diproduksi di China. (gbr)
Discussion about this post