Jakarta, Motoris – Harga mobil tambah mahal, seiring pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ini merupakan salah satu penyebab penurunan penjualan mobil Oktober 2023, selain loyonya daya beli masyarakat.
Demikian hasil analisis Mandiri Sekuritas (Mansek), broker saham top yang dilihat Motoris, Selasa (14/11/2023). Oktober 2023, penjualan mobil secara wholesales anjlok 13,9% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 80.300 unit, sedangkan secara bulanan (month on month/mom) masih naikm 0,4%.
Per Oktober 2023 (year to date/ytd), penjualan mobil secara wholesale turun 1,8%, 80% dari target penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun ini sebanyak 1,05 juta unit, stagnan dari 2022. Artinya, penjualan mobil sampe Oktober lalu di bawah target.
Mansek mencatat, penjualan mobil murah (LCGC) tumbuh 20,6% per Oktober 2023, sehingga mampu menjaga penurunan pasar yang lebih dalam dan mengompensasi kejatuhan penjualan segmen favorit MPV dan LSUV.
Mansek menulis, penjuan ritel mobil Oktober 2023 juga ambles 11,4% secara yoy menjadi 79.500 unit dan turun 1,4% mom. Penjualan ritel mobil secara ytd mencapai 825 ribu unit, masih naik 0,5%.
Sementara itu, penjualan Astra secara wholesale merosot 19% menjadi 44 ribu unit Oktober 2023 (yoy), namun naik 0,9% secara mom. Penjualan Astra per Oktober 2023 mencapai 465 ribu unit, terpangkas 0,5%, dengan pangsa pasar 55,7%.
“Kami percaya, posisi Astra di pasar mobil masih solid, meski ada tekanan dari merek non-Jepang, seperti Wuling, Hyundai, dan Chery,” tulis Mansek. (gbr)
Discussion about this post