Jakarta, Motoris – Pengusaha SPBU bisa meraup untung kotor dari penjualan bensin atau solar Rp 1.300-1.400 per liter. Artinya, keuntungan itu nantinya dipotong lagi sejumlah biaya sebelum bersih masuk kantong pengusaha.
Hal itu tercantum dalam laporan riset Mandiri Sekuritas (Mansek) soal PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Kita tahu, bersama BP, AKR mendirikan perusahaan patungan BP-AKR yang menggarap bisnis SPBU. BP-AKR menjual bensin dan solar, sama seperti Pertamina, Shell, dan Vivo.
Riset itu menyebutkan, AKR menjual bahan bakar minyak (BBM) untuk industri dan ritel. Adapun untung penjualan bensin dan solar untuk industri lebih rendah dibandingkan ritel, yakni Rp 800-900 per liter.
“Manajemen menargetkan penjualan BBM naik 5,5% menjadi 3 juta kiloliter tahun ini,” tulis Mansek.
Pertumbuhan itu, tulis Mansek, akan dimotori segmen ritel, seiring rencana perseroan membuka beberapa SPBU tahun ini. Hingga kini, kontribusi segmen ritel terhadap total penjualan AKR mencapai 5% dan ditargetkan mencapai 15% dalam tiga tahuun ke depan.
Selain menjual BBM, AKR juga menjual dan mendistribusikan sejumlah bahan kimia. Terakhir, AKR adalah pemegang saham kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur bersama PT Pelindo III.
Tahun ini, AKR menargetkan pertumbuhan laba kotor berkisar 17-19%, sedangkan laba bersih 14-16%. Hal ini bisa dicapai dengan pertumbuhan pendapatan bisnis perdagangan dan distribusi sebesar 6-8% dan penjualan 70-75 hektare lahan industri JIIPE.
Discussion about this post