Jakarta, Motoris – Hyundai menerapkan cara brilian untuk membuat harga mobil hybrid di Indonesia mahal. Yup, raksasa otomotif Korea Selatan (Korsel) ini akan membangun pabrik battery pack di Indonesia untuk keperluan perakitan mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV).
Begitu fasilitas itu beroperasi pada 2024, tarif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) mobil hybrid langsung naik menjadi 10% dari saat ini 6%, sesuai regulasi yang berlaku.
Pada Kamis (15/12/2022), Hyundai Motor Group mengumumkan rencana pendirian Hyundai Energy Indonesia, perusahaan yang akan memproduksi battery pack untuk BEV yang akan mengamankan stabilitas pasokan baterai di pasar Asean. Pembangunan Hyundai Energy Indonesia direncanakan untuk dimulai pada semester I-2023 dan ditargetkan memulai produksi massal battery pack semester II- 2024.
Pabrik ini akan memproduksi battery pack yang sesuai dengan sel baterai produksi lokal dan kemudian
dipasok ke model-model BEV yang diproduksi di Indonesia. Kehadiran Hyundai Energy Indonesia semakin melengkapi ekosistem elektrifikasi dari Hyundai Motor Group di Indonesia, termasuk pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang sudah memproduksi BEV dan juga pabrik sel baterai yang akan datang, hasil kolaborasi bersama LG Energy Solution. Ltd.
Selain itu, saat pabrik sel baterai dan battery pack mulai beroperasi di 2024, BEV buatan Indonesia akan bebas tarif bea masuk (BM) saat masuk pasar Asean, karena lokalisasi terkerek. Ini juga memungkinkan memperluas pasokan kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan daya saing harga.
Sejalan dengan itu, saat BEV Hyundai rakitan Cikarang dilengkapi dengan sel baterai dan battery pack lokal, pajak barang mobil hybrid akan naik dari 6% menjadi 10%. Ini diharapkan semakin mempercepat pertumbuhan dari pasar kendaraan listrik.
Rencana awal investasi pabrik di Indonesia akan menjadi sebuah batu loncatan untuk memperkuat komitmen Hyundai dalam mendukung produksi BEV di Indonesia yang dimulai dari hulu ke hilir untuk masa depan mobilitas listrik yang lebih luas di masa mendatang.
Hyundai Motor Group memberikan dukungan untuk produksi battery pack dengan performa tinggi dan fungsi keamanan terdepan, yang didukung oleh sistem manajemen terintegrasi berstandar global dari Hyundai.
Indonesia memiliki potensi besar yang dibutuhkan untuk menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik global. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam sumber daya nikel dan kobalt yang merupakan bahan utama baterai BEV. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi BEV sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain penting di era elektrifikasi dunia.
Sebelumnya, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution bekerja sama dalam investasi pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat, Indonesia. Pabrik ini bertujuan untuk menghasilkan 10 GWh NCMA sel baterai lithium-ion setiap tahun yang akan mendukung produksi BEV 150 ribu unit lebih.
Selain itu, Hyundai Motor Group juga menjadi pelopor dan market leader untuk BEV di Indonesia dengan cara membangun pabrik lokal yang memproduksi masal Ioniq 5, salah satu model BEV unggulan dari Hyundai Motor Company, dan juga membangun 200 lebih charging stations yang tersebar di seluruh Indonesia.
Discussion about this post