Jakarta, Motoris – PT Astra International Tbk (ASII) makin liar dalam memacu bisnis nonotomotif. Kabar terbaru, Astra mau mengakuisisi perusahaan barang konsumsi cepat habis alias fast moving consumer goods (FMCG).
Hal itu tertuang dalam laporan riset UOB Kay Hian tertanggal 15 Agustus 2022. Sayang, dalam laporan itu tidak disebutkan nama perusahaan FMCG yang menjadi target akuisisi Astra.
Sekuritas asing itu mencatat sejumlah manuver Astra di bisnis nonotomotif. Pertama, membentuk perusahaan patungan dengan Toyota untuk menggarap bisnis penyewaan kendaraan niaga. Kedua, di sektor jasa keuangan, Astra membeli 49,5% saham Bank Jasa Jakarta senilai Rp 3,9 triliun untuk dijadikan bank digital.
Di bisnis logistik, Astra berinvestasi US$ 14,5 juta di Paxel. Kemudian, di bisnis kesehatan, Astra membeli 5,43% saham rumah sakit Hermina dan kemungkinan menambah kepemilikan saham. Astra sebelumnya sudha menambah investasi di startup Halodoc.
Di bisnis digital, Astra masuk Sayurbox dengan investasi US$ 13,6 juta dan menyuntik US$ 5,4 juta di platform arisan online Mapan. Sementara itu, di infrastruktur, Astra terus mencari peluang di bisnis jalan tol, sedangkan di FMCG, seperti ditulis di atas, Astra berniat mencaplok perusahaan di sektor ini.
Di bisnis energi terbarukan, anak usaha Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) berinvestasi di Ankora Hydro dan berniat ekspansi ke bisnis panel surya. (gbr)
Discussion about this post