Jakarta, Motoris – Sebagai pelopor produksi kendaraan listrik ramah lingkungan di Indonesia, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) bersama Hyundai Motor Company (HMC) meresmikan fasilitas produksi daur ulang plastik menjadi pelet plastik di Hyundai Wanajaya Waste Recycling Center (WRC) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ini sejalan dengan inisiatif global ‘Hyundai Continue’.
Acara peresmian dihadiri oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Kabupaten Bekasi Ade Kuswara Kunang, Presiden Direktur HMMI Hyunchul Bang, Country Director Gugah Nurani Indonesia (GNI) Mathilda Antoinette Buisan, serta jajaran pimpinan dan perwakilan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan koperasi masyarakat.
Peresmian fasilitas baru ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan keberlanjutan Hyundai di Indonesia. Fasilitas ini memperluas fungsi Hyundai Wanajaya WRC yang sebelumnya didirikan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Hyundai untuk mendorong daur ulang sampah dan pemberdayaan masyarakat.
Hyunchul Bang menyampaikan apresiasinya atas dukungan kuat dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan. Hyundai melanjutkan langkah bermakna dalam komitmen bersama untuk melindungi lingkungan, memberdayakan masyarakat, dan membangun masa depan berkelanjutan bagi Indonesia.
“Fasilitas baru di Hyundai Wanajaya WRC ini akan mendorong model ekonomi sirkular yang memberi manfaat bagi lingkungan sekaligus kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Hyunchul Bang, dikutip Ju/mat (17/10/2025).
Dia menjelaskan, sejak didirikannya Hyundai Wanajaya WRC, misi Hyundai adalah mewujudkan pengelolaan sampah yang tidak hanya mengurangi polusi lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar. Melalui kerja sama dengan GNI, fasilitas baru ini akan mengolah sampah plastik menjadi pelet plastik bernilai ekonomi tinggi yang dapat dijual untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi warga sekitar.
“Dengan mengubah sampah plastik menjadi pelet plastik yang bernilai, kami menciptakan model ekonomi sirkular yang sesungguhnya, di mana sampah menjadi sumber daya, dan masyarakat memperoleh peluang ekonomi baru. Inisiatif ini sejalan dengan visi Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi, serta visi global Hyundai yaitu Progress for Humanity,” tambah dia.
Dedi Mulyadi menyatakan, inisiatif pihak industri dalam mengelola dan memanfaatkan sampah plastik yang bisa dijual kembali sambil menjaga lingkungan seperti yang dilakukan Hyundai dengan membangun pusat daur ulang sampah perlu diapresiasi. Semoga langkah ini juga diikuti oleh banyak pabrik lainnya di Jawa Barat dan ke depannya fasilitas ini bisa terus beroperasi dan berkontribusi positif ke Masyarakat.”
Ade Kuswara Kunang menyampaikan, Hyundai WRC menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga soal edukasi, pemberdayaan, dan kemandirian ekonomi masyarakat. Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri terbesar di Asia Tenggara membutuhkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
“Inisiatif ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu menghadirkan solusi berkelanjutan dari tingkat komunitas. Kami berharap fasilitas ini bukan hanya tempat pengolahan sampah, melainkan pusat pembelajaran dan inspirasi bagi daerah lain,” kata dia.
Difasilitasi oleh GNI, pengelolaan Hyundai Wanajaya WRC dan fasilitas produksi pelet plastik ini akan dilakukan oleh koperasi multi-pihak, yang memastikan masyarakat sekitar tetap menjadi bagian penting dari kegiatan operasional. Model pengelolaan koperasi ini bertujuan menciptakan peluang ekonomi baru, meningkatkan kesadaran lingkungan, serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. (gbr)