Jakarta, Motoris – Hyundai hancur di Cina, terlihat pada penurunan penjualan dari 1,16 juta unit pada 2016 menjadi 151 ribu unit pada 2024, akibat digebukin merek lokal yang menggelontorkan model berteknologi canggih dan harga murah. Akhirnya, pabrikan Korea Selatan (Korsel) itu menutup dua pabrik di Negeri Tirai Bambu pada 2021.
Di Indonesia, Hyundai juga bonyok, setelah mobil listrik baterai (BEV) Cina merangsek. Total penjualan merek ini per Maret 2025 turun 2,9% menjadi 6.958 unit. Di sini, Hyundai masih punya model ICE dan hybrid bertaji model, Stargazer, Creta, dan Santa Fe, sehingga penurunan penjualan tidak sedalam di Cina sana.
Meski bonyok, Hyundai tak akan menyerah di pasar mobil Cina yang merupakan terbesar di dunia. Akhirnya, prinsipal ini menggaet pemain lokal BAIC untuk merilis SUV listrik Elexio demi melancarkan serangan balasan ke pemain lokal, terutama BYD.
“Ini menegaskan strategi baru Hyundai, yakni di Cina, utuk Cina, dan untuk dunia. Sukses atau kegagalan Elexio akan menjadi penentu Hyundai di pasar Cina,” tulis Carbuzz, dikutip Sabtu (10/5/2025).
Elexio menggunakan platform E-GMP yang digunakan Ioniq 5, 6, dan Kia EV 6. Desainnya silakan cek sendiri, brader.
Hyundai habis-habisan di masalah teknologi mobil ini, sesuatu yang sangat disukai konsumen Ciina. Dasbor mobil ini kemungkinan bebas tombol, di mana semua kontrol terpusat di layar sentuh mobil.
Kemungkinan ada head up inch display 27 inci do mobil ini, sedangkan sistem hiburan ditopang oleh Qualcomm Snapdragon 8295 chip. Sistem ini akan dipadukan oleh large language model (LLM) artificial intelligence, sedangkan ADAS dipasok dari akamsi Huawei.
Hyundai mengklaim waktu pengisian baterai mobil ini dari 30% ke 80% hanya 27 menit, dengan daya gedor 700 km. Soal detail lengkapnya belum diumbar Hyundai. Mobil ini akan dirilis pada kuartal III-2025. (gbr)