Jakarta, Motoris – Hyundai melalui Hyundai Energy Indonesia segera membangun senjata pemusnah mobil hybrid di Indonesia berupa pabrik battery pack di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Groundbreaking fasilitas itu akan berlangsung pada 31 Mei 2023, berdasarkan undangan yang ditebar ke sejumlah media.
Pabrik battery pack menjadi senjata pamungkas Hyundai untuk memukul mobil hybrid. Sebab, begitu fasilitas itu beroperasi pada 2024, tarif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) mobil hybrid seperti Toyota Zenix dan All New Yaris Cross akan naik menjadi 10% dari saat ini 6%.
Artinya, tarif itu setara dengan PPnBM MPV bawah bermesin pembakaran internal (ICE) di rezim PPnBM lawas. Kini, PPnBM Toyota Veloz dan sebangsanya mencapai 15%, karena mengacu pada emisi karbon, bukan lagi kapasitas mesin.
Dalam keterangan resmi pada pertengahan Desember 2022, Hyundai Motor Group mengumumkan rencana pendirian Hyundai Energy Indonesia, perusahaan yang akan memproduksi battery pack untuk mobil listrik berbasis baterai (BEV) yang akan mengamankan stabilitas pasokan baterai di pasar Asean.
Pembangunan Hyundai Energy Indonesia direncanakan untuk dimulai pada semester I-2023 dan ditargetkan memulai produksi massal battery pack semester II- 2024. Pabrik ini akan memproduksi battery pack yang sesuai dengan sel baterai produksi lokal.
Rencana ini sudah terbukti. Adapun target waktu penyelesaian pabrik pada 2024 sepertinya bakal tercapai.
Selanjutnya, battery pack itu dipasok ke model-model BEV yang diproduksi di Indonesia. Kehadiran Hyundai Energy Indonesia semakin melengkapi ekosistem elektrifikasi dari Hyundai Motor Group di Indonesia, termasuk pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang sudah memproduksi BEV dan juga pabrik sel baterai yang akan datang, hasil kolaborasi bersama LG Energy Solution. Ltd.
Selain itu, saat pabrik sel baterai dan battery pack mulai beroperasi di 2024, BEV buatan Indonesia akan bebas tarif bea masuk (BM) saat masuk pasar Asean, karena lokalisasi terkerek. Ini juga memungkinkan memperluas pasokan kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan daya saing harga.
Rencana awal investasi pabrik di Indonesia akan menjadi sebuah batu loncatan untuk memperkuat komitmen Hyundai dalam mendukung produksi BEV di Indonesia yang dimulai dari hulu ke hilir untuk masa depan mobilitas listrik yang lebih luas di masa mendatang.
Hyundai Motor Group memberikan dukungan untuk produksi battery pack dengan performa tinggi dan fungsi keamanan terdepan, yang didukung oleh sistem manajemen terintegrasi berstandar global dari Hyundai.
Sebelumnya, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution bekerja sama dalam investasi pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat, Indonesia. Pabrik ini bertujuan untuk menghasilkan 10 GWh NCMA sel baterai lithium-ion setiap tahun yang akan mendukung produksi BEV 150 ribu unit lebih.
Discussion about this post