Jakarta, Motoris – Penjualan mobil listrik (electric vehicle/EV) dunia diprediksi naik 35% menjadi 14 juta unit tahun 2023, didukung oleh lonjakan penjualan di negara-negara kaya, yakni Tiongkok, Amerika Serikat, dan kawasan Eropa.
Demikian hasil penerawangan International Energy Agenci (IEA), seperti dikutip dari Japan Times, Senin (15/5/2023). Seiring dengan kenaikan penjualan tahun 2023, porsi mobil listrik terhadap total pasar mobil dunia ditaksir naik menjadi 18% tahun ini dibandingkan 2020 sebesar 4%.
Pada 2022, penjualan EV, terdiri atas plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) melejit 55% menembus 10 juta unit. Ke depan, sejumlah negara bakal merilis sejumlah kebijakan untuk mengerek penjualan EV. Contohnya, Uni Eropa akan mewajibkan mobil baru dan van bebas emisi karbon dioksida tahun 2035.
Di Amerika Serikat, ada Pakta Pengurangan Inflasi yang memuat insentif untuk mengerek EV. Paket itu juga mendukung penambahan fasilitas pengecasan.
“EV menjadi kekuatan ekonomi hijau global baru dan berkembang sangat pesat. Ini mendorong terjadinya transformasi bersejarah di industri otomotif dunia,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol.
Pada 2022, Cina memimpin pasar EV dunia, dengan kontribusi 60%. Porsi EV di Cina tahun lalu mencapai 29% dari sebelumnya 16%. Eropa dan AS berada di posisi kedua dan ketiga. Kuartal I-2023, penjualan EV global mencapai 2,3 juta unit.
Discussion about this post