Jakarta, Motoris – Wuling berniat mengerek kapasitas produksi Air EV menjadi 20-30 ribu unit per tahun, naik dua hingga tiga kali lipat dari saat ini 10 ribu unit, seiring cairnya insentif diskon pajak pertambahan nilai (PPN) untuk pembelian mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV). Pembelian BEV hanya kena PPN 1% dari tarif normal 11%.
Sejauh ini, ada dua BEV yang menjadi kandidat kuat penerima insentif itu, yakni Air EV dan Hyundai Ioniq 5. Alasannya sudah jelas, kedua mobil itu dirakit lokal dan memiliki TKDN 40%.
Berdasarkan riset JP Morgan, dikutip Jumat (14/4/2023), penjualan Air EV memang sempat bonyok selama Januari dan Februari 2023, masing-masing kurang dari 200 unit. Bandingkan dengan September-Desember 2022 yang sebesar 1.000-2.000 unit per bulan.
Wuling, tulis JP Morgan, menyebut dua alasan penurunan itu. Pertama, ada liburan Imlek di Tiongkok, tempat komponen penting Air EV dibuat. Selain itu, banyak calon konsumen menunggu realisasi insentif BEV yang dijanjikan pemerintah.
“Setelah insentif itu keluar, kontribusi BEV terhadap total pasar mobil diprediksi naik menjadi 3% tahun ini,” tulis broker global itu.
Sementara itu, amblesnya penjualan Air EV membuat total penjualan BEV hanya 500 unit per bulan selama Januari-Februari 2023. Penjualan Ioniq 5 memimpin, yakni sebanyak 200 unit per bulan pada periode itu. Tren ini diprediksi berbalik setelah insentif PPN BEV cair, sehingga mendorong Wuling menaikkan kapasitas produksi Air EV. (gbr)
Discussion about this post