Monday, June 30, 2025
Motoris.id
  • Autokritik
  • Finansial
  • Mobil
  • Motor
  • Ragam
No Result
View All Result
  • Autokritik
  • Finansial
  • Mobil
  • Motor
  • Ragam
No Result
View All Result
Motoris.id
No Result
View All Result

Dua Negara Ini Bisa Jegal Mimpi RI Jadi Raja BEV Asean

by admin
March 7, 2023
in Mobil
0
Para pembicara di seminar nasional 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia, Mewujudkan Indonesia Net-Zero Emission (NZE) yang berlangsung di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (7/3/2023). (ist)

Para pembicara di seminar nasional 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia, Mewujudkan Indonesia Net-Zero Emission (NZE) yang berlangsung di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (7/3/2023). (ist)

Share on Facebook

Jakarta, Motoris – Indonesia harus bertarung dengan dua negara industri di Asean, yakni Thailand dan Vietnam, demi mewujudkan mimpi menjadi raja mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) di kawasan ini tahun 2030.

Selain itu, sambil membangun industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dengan menggaet beberapa nama besar seperti, LG Energy Solution dan CATL, Indonesia harus menyiapkan pasar produk manufaktur ini. Tujuannya agar Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi dan menjadikan salah satu produsen baterai penting di pasar global.

Baca Juga:

Titik Kunci Kenyamanan New Xpander Cross

New Xpander Dapat Fitur AYC, Ini Fungsinya

Frustrasi, Cina Ekspor Mobil Baru Berkedok Barang Seken

Dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif Indonesia tengah bertransformasi menuju era industri yang mengusung semangat dekarbonisasi, elektrifikasi dan mewujudkan target menjadi raja mobil listrik Asean tahun 2030.

Tak hanya melalui kehadiran kendaraan elektifikasi sebagai produk kendaraan ramah lingkungan yang dihasilkan, industri otomotif nasional diharapkan mampu mengimplementasikan semangat dekarbonasi pada proses produksi, serta berperan serta dalam pengembangan ekosistem elektrifikasi sebagai infrastruktur untuk mengakselerasi populasi elektrifikasi di Indonesia.

Namun, Indonesia memiliki tantangan besar untuk menjadi yang terdepan dalam elektrifikasi otomotif di kawasan Asean, karena perlu bersaing dengan Thailand dan Vietnam. Karena itu, Indonesia harus memanfaatkan sejumlah potensi  besar otomotif di era elektrifikasi dari hulu sampai hilir secara seksama dalam sebuah strategi kebijakan dan pengembangan industri otomotif terintegrasi yang memungkinkan percepatan semua teknologi elektrifikasi.

Di hulu, Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam, baik untuk pengembangan baterai maupun untuk bauran energi. Indonesia juga memiliki kapasitas industri otomotif yang besar. Di hilir, pasar otomotif Indonesia lebih besar di banding negara-negara lain di Asean.

“Kepentingan seluruh shareholder dan stakeholder, mulai dari tingkat pemerintah, akademisi, industri, hingga pasar harus dilibatkan,” ujar  Bob Azam, direktur hubungan eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Selasa (7/3/2023).

Bob melanjutkan, kolaborasi tersebut akan mendorong terciptanya strategi yang komprehensif guna mengakomodasi beragamnya kebutuhan kendaraan elektrifikasi maupun kendaraan ramah lingkungan lainnya dengan tetap memperhatikan tujuan dekarbonisasi dan tetap memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan memiliki potensi cadangan nikel terbesar di dunia, dia menerangkan, Indonesia berpotensi menjadi produsen utama produk-produk barang jadi berbasis nikel, seperti baterai kendaraan elektrifikasi. Artinya, Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk mengembangkan industri baterai yang notabene menjadi salah satu ekosistem utama dari industri elektrifikasi.

Selain itu, demikian Bob, pengembangan industri baterai elektrifikasi akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan bagi industri turunan yang menggunakan bahan baku baterai. Penguasaan pengembangan baterai merupakan salah satu komponen penting dalam penciptaan posisi Indonesia sebagai yang terdepan di era elektrifikasi.

Pengembangan industri baterai, kata dia, membutuhkan penciptaan pasar untuk baterai tersebut sehingga dapat menarik lebih banyak investasi dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen baterai penting di pasar global.

Toyota, kata dia, berkomitmen mendukung penciptaan pasar baterai ini melalui pendekatan multipathway strategy. Dengan pendekatan ini, Toyota memperkenalkan dan menyediakan beragam teknologi kendaraan elektrifikasi yang menggunakan baterai bagi konsumen di Indonesia, dari hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), battery electric vehicle (BEV), hingga fuel cell electric vehicle (FCEV).

“Harapannya, dengan semakin banyak kendaraan elektrifikasi yang tersedia dan menarik minat konsumen, akselerasi permintaan akan baterai produksi Indonesia akan semakin besar,” kata dia.

Seminar Nasional

Tentunya, kata dia, strategi industri baterai, industri manufaktur otomotif, dan pengembangan pasar yang terintegrasi merupakan tantangan bersama bagi pemerintah, industri terkait, dan akademia. Sebagai bagian dari industri otomotif nasional. Toyota Indonesia sebagai salah satu pelaku industri berkomitmen untuk senantiasa bersinergi bersama pemerintah dan akademisi melalui kolaborasi triple helix (pemerintah, akademisi, dan industri) dalam menyelaraskan pemahaman agar transformasi industri otomotif di era elektrifikasi pada umumnya dan industri baterai pada khususnya dapat berjalan mulus.

Seiring dengan itu, digelar seminar 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia, Mewujudkan Indonesia Net-Zero Emission (NZE) yang berlangsung di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (7/3/2023). Kali ini, seminar itu mengusung tema “Percepatan Pengembangan Industri dan Ekosistem Baterai di Indonesia Menuju Populasi Elektrifikasi”. Seminar ini ingin menyampaikan pesan pentingnya pengembangan industri dan ekosistem baterai dalam upaya mengakselerasi populasi mobil elektrifikasi (xEV) di Indonesia.

Dalam seri kelima seminar nasional ini hadir para pembicara dari pihak pemerintah, akademisi dan industri, yaitu Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sripeni Inten Cahyani, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto, SVP Corporate Strategy & Business Development PT Indonesia Battery Corporation (IBC) Adhietya Saputra, Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho, Managing Director Deloitte, serta akademisi Khoirunurrofik (LPEM-UI), serta Prof. Agus Purwanto dan Prof. Wahyudi Sutopo yang keduanya dari UNS Solo.

Dalam seminar ini dibahas mengenai perlunya strategi dan terobosan sebagai pemahaman yang sama guna mendukung upaya percepatan popularisasi pasar xEV, antara lain melalui pengembangan ekosistem industri baterai untuk baterai yang kompetitif, implementasi kebijakan insentif dari pemerintah yang tidak hanya terfokus ke BEV tetapi juga kepada PHEV dan HEV, serta pengembangan langkah-langkah non fiskal secara bertahap yang sejalan dengan insentif fiskal.

Pengembangan SDM

Di sisi lain, Bob menyatakan, Toyota Indonesia menyadari industri elektrifikasi membutuhkan ekosistem yang jauh berbeda dengan kendaraan konvensional. Tidak hanya dalam hal infastruktur pendukung, tapi juga dalam hal rantai pasok atau supply chain dan SDM sumber daya manusia (SDM).

Karena itu, dalam kesempatan seminar nasional ini, Toyota mendonasikan hybrid engine & tiga core component set (transaxle, baterai, & PCU) kepada UNS. Donasi ini diberikan oleh Bob Azam yang diterima langsung oleh Dekan Fakultas Teknik UNS.

Toyota Indonesia, kata Bob, memandang penting peningkatan keterampilan dan keahlian SDM untuk membangun ekosistem yang andal untuk pengembangan industri xEV ke depan, termasuk dalam pengembangan industri baterai. Pengembangan SDM merupakan salah satu pilar utama industri, termasuk dalam transformasi industri otomotif nasional menuju era netralitas karbon dan industri xEV.

“Kita harus bisa memastikan, SDM Indonesia mempunyai keterampilan dan keahlian yang mampu menghadapi era elektrifikasi, termasuk dalam pengembangan ekosistemnya,” kata Bob, yang turut menghadiri seminar tersebut.

 

 

Tags: Hadapi ThailandHeadlineIndonesiaRaja Mobil Listrik AseanSeminar Nasional 100 Tahun OtomotifVietnam
Previous Post

Subsidi Mobil Listrik Belum Jelas, Barang Numpuk di Dealer

Next Post

Peminat Mobil Listrik Ternyata Cuma Seuprit, kalau Hybrid Banyak!!!

Related Posts

Titik Kunci Kenyamanan New Xpander Cross

Titik Kunci Kenyamanan New Xpander Cross

June 30, 2025

Jakarta, Motoris – Interior menjadi titik kunci kenyamanan Mitsubishi New Xpander Cross. Ini diwujudkan dengan hadirnya warna burgundy elegan, ornamen...

New Xpander Dapat Fitur AYC, Ini Fungsinya

New Xpander Dapat Fitur AYC, Ini Fungsinya

June 29, 2025

Jakarta, Motoris – PT Mitsubishi Motors Indonesia (MMKSI) merilis New Xpander alias versi facelift yang dibekali fitur active yaw control...

Turki Ikutan Hajar Mobil Cina, Uni Eropa Kemungkinan Nyusul

Frustrasi, Cina Ekspor Mobil Baru Berkedok Barang Seken

June 24, 2025

Jakarta, Motoris – Cina pusing, seiring kelebihan kapasitas industri mobil. Saking banyaknya mobil, beberapa pemerintah daerah di Cina setuju mobil...

Neta Boncos, Karyawan Banyak yang Dipecat

Neta Nyerah, Pilih Opsi Bangkrut

June 22, 2025

Jakarta, Motoris – Hozon New Energy Automobile, induk usaha merek mobil listrik baterai (EV) Neta, nyerah dan mengajukan proses bangkrut...

Discussion about this post

Terpopuler

  • Karawang Digoyang CATL, Pabrik Baterai US$ 1,2 Miliar Dibangun

    Karawang Digoyang CATL, Pabrik Baterai US$ 1,2 Miliar Dibangun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kondisi Keuangan BYD Disebut Berantakan, Utang Tembus Rp 1.300 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • New Xpander Dapat Fitur AYC, Ini Fungsinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Bandingin Alphard dan Denza D9, Satu Bayar Pajak Normal, Satu Subsidi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pangsa Pasar Honda Turun akibat Esaf, Ini Tanggapan Analis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Titik Kunci Kenyamanan New Xpander Cross

Titik Kunci Kenyamanan New Xpander Cross

June 30, 2025
New Xpander Dapat Fitur AYC, Ini Fungsinya

New Xpander Dapat Fitur AYC, Ini Fungsinya

June 29, 2025
Karawang Digoyang CATL, Pabrik Baterai US$ 1,2 Miliar Dibangun

Karawang Digoyang CATL, Pabrik Baterai US$ 1,2 Miliar Dibangun

June 29, 2025
Turki Ikutan Hajar Mobil Cina, Uni Eropa Kemungkinan Nyusul

Frustrasi, Cina Ekspor Mobil Baru Berkedok Barang Seken

June 24, 2025
Neta Boncos, Karyawan Banyak yang Dipecat

Neta Nyerah, Pilih Opsi Bangkrut

June 22, 2025
Motoris.id

Catatan Digital Otomotif

Office: Jalan Pulosirih Timur 6, Blok CD 89, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan

Email : motorisdev@gmail.com

Kategori

  • Autokritik
  • Finansial
  • Mobil
  • Motor
  • Ragam

ERA Network

  • Beritaapm.com
  • Makansedap.id
  • Landbank.co.id
  • IndoDigital.co.id
  • Fundflow.id
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Motoris.id - Part of ERA NETWORK

No Result
View All Result
  • Autokritik
  • Finansial
  • Mobil
  • Motor
  • Ragam

© 2024 Motoris.id - Part of ERA NETWORK