Jakarta, Motoris – Bagi Grup Astra, perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, persaingan dengan merek Korea Selatan (Korsel) dan Cina dalam hal ini Hyundai dan Wuling bukan masalah. Intinya, Wuling dan Hyundai bukan menggebuk Astra, melainkan cuma ngelitikin.
Persaingan dengan Hyundai dan Wuling seakan tak ada arti, karena pangsa pasar Astra tahun lalu stabil, saat Hyundai membom pasar dengan MPV Stargazer dan los SUV Creta, sedangkan Wuling melepas Almaz Hybrid dan mobil listrik baterai (BEV) Air EV.
Hal itu mencuat dalam diskusi manajemen PT Astra International Tbk (ASII), nama resmi Grup Astra, dengan Mandiri Sekuritas (Mansek) dalam sebuah forum, belum lama ini. Diskusi ini kemudian dipublikasikan Mansek dalam sebuah laporan.
Tahun lalu, tulis Mansek, pangsa pasar Astra stabil di level 54,8%, lebih tinggi dari rata-rata 10 tahun sebesar 50%. Artinya, tekanan pemain mobil Korea Selatan (Korsel) dalam hal ini Hyundai dan Cina melalui Wuling masih bisa dikendalikan Astra dengan baik.
Memang, pangsa pasar Hyundai naik mendekati 3% tahun lalu, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 0,4%. Ini disebabkan peluncuran Creta dan Stargazer, yang bermain di segmen gemuk, MPV dan SUV bawah. Sejauh ini, total pangsa pasar Wuling dan Hyundai jika digabungkan hanya 5,9%, nggak ada apa-apanya dibandingkan Astra.
“Astra akan terus memperkuat dominasi di pasar mobil Indonesia melalui penguatan jaringan dealer dan kemampuan pembiayaan solid. Selain itu, Astra akan melepas beberapa model baru dan memperlebar segmentasi produk,” tulis Mansek.
Kebetulan, kemarin, Toyota melempar undangan peluncuran mobil baru. Modelnya sih belum jelas. Tetapi, kemungkinan besar generasi baru LCGC Agya. (gbr)
Discussion about this post