Jakarta, Motoris – Tesla dikabarkan telah menuntaskan kesepakatan pendahuluan untuk membangun pabdik di Indonesia berkapasitas 1 juta unit per tahun. Ini sejalan dengan niat Tesla mengkapitalisasi sumber daya bahan baku baterai mobil listrik baterai (BEV) di Indonesia.
Dilansir Bloomberg, Tesla akan memiliki beberapa fasilitas produksi dengan fungsi berbeda di Indonesia. Jika rencana ini berjalan lancar, Tesla akan memiliki tiga pabrik BEV di luar Amerika Serikat (AS), tempat perusahaan ini bermarkas.
Elon Musk, bos Tesla, sebelumnya telah meneken perjanjian dengan Indonesia pada Mei 2022 senilai US$ 2 miliar. Isinya soal kepastian pasokan nikel, bahan baku baterai BEV.
“Pabrik ketiga Tesla di luar AS akan menguntungkan Indonesia untuk membangun rantai pasok BEV, karena negara ini berniat menggeber pengembangan industri baterai. Dalam konteks ini, pemain-pemain nikel bakal diuntungkan,” tulis BCA Sekuritas dalam catatan harian, Kamis (12/1/2023).
Sekuritas ini juga mencatat, manuver Tsingshan mengonversi pabrik tembaga menjadi MHP akan membuat pasokan nikel untuk bahan baku baterai (battery grade) lancar. Di sisi lain, BCA Sekuritas menetapkan rekomendasi buy saham INCO dengan target harga Rp 8.600. (gbr)
Discussion about this post