Jakarta, Motoris – Hyundai dan Honda ternyata penyebab penurunan pasar mobil Oktober 2022 sebesar 7% secara bulanan menjadi 93 ribu unit. Bulan lalu, penjualan Honda ambles 25% menjadi 10 ribu unit, sedangkan Hyundai melorot 31% menjadi 3.500 unit.
Sementara itu, sang penguasa pasar, Toyota, malah mencetak kenaikan penjualan tipis secara bulanan, dari 33.400 unit menjadi 33.800 unit Oktober 2022. Namun, sang saudara seperguruan Daihatsu mencetak penurunan penjualan 7% menjadi 17.500 unit. Tetapi, penurunan penjualan Daihatsu tak seburuk Hyundai dan Honda.
Berdasarkan laporan riset Mandiri Sekuritas (Mansek), belum lama ini, penjualan mobil Oktober 2022 masih cukup kuat, lantaran berada di atas rata-rata bulanan sebanyak 85 ribu unit. Padahal, harga bahan bakar minyak (BBM) naik sekitar 30% awal September 2022.
Per Oktober 2022, penjualan mobil domestik tumbuh 21,1% menjadi 851 ribu unit. Ini membuka jalan bagi pencapaian proyeksi penjualan mobil 1 juta unit versi Mansek, broker saham lokal terkemuka.
Sementara itu, Mansek menilai, performa penjualan Grup Astra yang menangani Toyota dan Daihatsu cukup baik dibandingkan para rival. Oktober lalu, penjualan Astra hanya turun 2,1% menjadi 54.800 unit, lebih rendah dari kinerja industri. Alhasil, pangsa pasar Astra di bisnis mobil baru domestic naik menjadi 58,8%.
Hingga Oktober 2022, penjualan Astra tumbuh 21,5% menjadi 468 ribu unit, selaras dengan pertumbuhan pasar. Pangsa pasar konglomerasi otomotif terbesar nasional naik mencapai 55%, naik dari tahun lalu 54,8% di tengah derasnya gempuran barang baru dari para rival, terutama Hyundai, yakni SUV Creta dan MPV Stargazer.
“Kami prediksi penjualan mobil sedikit melambat akhir tahun ini, selaras dengan tren yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Adapun penjualan mobil secara ritel bakal naik, karena tingginya diskon yang diberikan para dealer,” tulis Mansek. (gbr)
Discussion about this post