Jakarta, Motoris – Harga Pertalite ternyata masih 50% di bawah harga pasar, kendati sudah naik, berdasarkan kalkulasi broker asing CGS CIMB. Apa harga Pertalite bisa naik lagi?
CGS CIMB menulis, berdasarkan harga minyak Brent saat ini, harga keekonomian Pertalite harusnya Rp 19.975 per liter. Artinya, harga baru Pertalite Rp 10 ribu per liter masih sekitar 50% di bawah harga pasar.
Sabtu lalu, pemerintah sudah menaikkan harga Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter. Alasannya agar subsidi dan kompensasi energi tidak membengkak terlalu jauh.
Cerita yang sama berlaku untuk harga solar subsidi, yang juga dinaikkan dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Broker itu menilai, harga pasar solar saat ini mencapai Rp 14.997 per liter, sehingga harga baru solar masih 50% di bawah pasaran.
Itu artinya, CGS CIMB menilai, potensi kenaikan harga Pertalite dan solar ke depan kecil. Sebab, harga minyak cenderung turun belakangan ini. Demikian pula dengan penurunan dua harga bahan bakar minyak (BBM) itu. Sebab, selisih harga ritel dan pasaran masih terlalu besar.
“Meski harga minyak Brent turun menjadi US$ 90 per barel, harga Pertalite dan solar kemungkinan susah turun. Alasannya, harga Pertalite saat ini ekuivalen dengan harga minyak Brent US$ 70 per barel,” tulis CGS CIMB.
Discussion about this post