Tangerang, Motoris – BYD Indonesia membantah kabar akan menumpang produksi mobil tahun depan. Sebaliknya, BYD akan mulai memproduksi mobil sendiri di pabrik Subang, Jawa Barat, mulai kuartal I-2026.
“Sekarang kita lagi proses sertifikasi TKDN. Pabrik tetap jalan. Kemungkinan produksi mulai kuartal I tahun depan,” ujar Luther Panjaitan, head of PR and government BYD Indonesia, ketika ketemu usai pembukaan pameran GJAW 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, belum lama ini.
Ini merupakan kabar penting, mengingat pada Desember 2025 insentif BEV impor yang selama ini dinikmati BYD akan berakhir. Artinya, BYD harus mulai memproduksi mobil listrik baterai (BEV) di Tanah Air dengan TKDN tertentu untuk menikmati insentif besar.
Insentif BEV impor mencakup PPnBM dan tarif bea masuk (BM) impor 0%, sehingga mobil seperti Atto 11 hanya bayar pajak 12% dari harusnya 77%. BEV juga tak perlu bayar PKB dan BBNKB.
Jika BYD mulai dirakit di Indonesia, harganya kemungkinan lebih murah. Sebab, BEV lokal hanya bayar pajak 2%, karena ada insentif PPN DTP 10%. Ya kita lihat saja nanti. (gbr)










