Jakarta, Motoris – Hozon New Energy Automobile, induk usaha merek mobil listrik baterai (EV) Neta, nyerah dan mengajukan proses bangkrut ke otoritas Cina. Langkah ini menandakan kesulitan berat yang dialami Neta, perusahaan yang sudah memasukkan barang ke Indonesia.
Berdasarkan laporan Reuters yang mengutip media lokal CCTV, bersamaan dengan pengajuan itu, beberapa dealer Neta di Cina tutup. Sementara itu, media Cina Bamboo Work, menulis pabrikan itu sedang menjalankan restrukturisasi bisnis.
Pada 13 Juni 2025, Shanghai Yuxing Advertising Co mengajukan petisi bangkrut ke Neta, karena perusahaan tidak bisa membayar biaya cetak. Pengadilan menerima pengajuan itu dan menunjuk lembaga untuk membereskan masalah itu.
Di Thailand, merujuk laporan nationthailand.com, laman Facebook Neta di negara itu memastikan, perusahaan sedang menjalankan proses restrukturisasi di bawah pengawasan pengadilan.
Neta berniat mencari mitra strategis, membongkrak manajemen, dan memulai kembali produksi, riset dan pengembangan, serta ekspansi.
Tetapi, ini diragukan oleh para pemasok komponen mobil di Thailand. Sebab, perusahaan itu sudah memecat para karyawan pabrik dan para pemasok sudah rugi banyak lantaran memasok barang ke Neta. (gbr)