Jakarta, Motoris – Penjualan tiga mobil merek Jepang, Mitsubishi, Honda, dan Suzuki, bonyok parah pada Maret 2025. Sebaliknya, penjualan mobil Cina, model BYD dan Wuling, malah melejit.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diolah Stockbit, Honda mencetak penurunan penjualan terdalam secara bulanan, yakni 40,4% menjadi 6.303 unit, diikuti Suzuki 33% menjadi 4.442 unit, sedangkan Mitsubishi 31,8% menjadi 5.796 unit.
Akumulasi penjualan tiga merek ini sampai Maret 2025 juga turun dalam. Penurunan penjualan Honda mencapai 20,4% menjadi 22.336 unit, Suzuki 20,4% menjadi 14.174 unit, dan Mitsubishi 15,6% menjadi 21.692 unit.
Nasib baik dialami Toyota. Per Maret 2025, penjualan Toyota masih tumbuh 5% menjadi 68.955 unit, sedangkan anak usahanya, Daihatsu, bernasib lain, di mana penjualan merosot 23,9% menjadi 34.999 unit.
Total penjualan mobil pada Maret 2025 turun 5,1% secara tahunan menjadi 70.909 unit. Adapun akumulasi penjualan pada kuartal I tahun ini terpangkas 4,7% menjadi 205.136 unit.
Pada bagian lain, BYD mencatatkan penjualan sebesar 3.205 unit pada Maret 2025, naik 129% secara bulanan, level tertinggi sejak BYD masuk Indonesia dan melampaui penjualan Hyundai. Dengan hasil ini, market share BYD naik signifikan ke level 4,5% pada Maret 2025 vs Februari 1,9%.
Adapun Chery kembali mencatatkan penjualan bulanan tertinggi, sebesar 1.829 unit naik 128% yoy dan 25% mom, melanjutkan tren kuat pada bulan sebelumnya.
Hanya Wuling yang memiliki tren berbeda dibanding BYD dan Chery. Maret lalu, penjualan Wuling turun 11,1% menjadi 1.850 unit, dengan akumulasi penjualan 4.795 unit, turun 12,1%.
Sementara itu, Grup Astra, penguasa pasar mobil Indonesia, masih bertahan di tengah masifnya gempuran mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV), terutama asal China. Buktinya, pangsa pasar Astra sejauh ini masih solid.
Berdasarkan riset Macquarie, pangsa pasar Toyota dan Daihatsu, merek andalan Astra, mencapai 50,4% pada Maret 2025. Sementara itu, pangsa pasar Toyota malah naik tipis menjadi 33,8% per kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun lalu 33,7%.
“Adapun pangsa pasar Daihatsu memang turun menjadi 17,1% dari tadinya 18,8%,” tulis Macquarie. (gbr)