Jakarta, Motoris – Ekspor mobil utuh (CBU) Toyota Indonesia turun 5% menjadi 276 ribu unit pada 2024, dari 2023 sebanyak 290 ribu unit. Toyota menyumbangkan 61% ekspor mobil CBU Indonesia.
Hingga saat ini, Toyota Indonesia telah memasok kendaraan ke 80 lebih negara tujuan ekspor di berbagai belahan dunia. Selain melakukan ekspor kendaraan utuh, pabrikan ini memasok kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi (dies & jigs) ke beberapa negara.
“Kami memastikan bahwa produk otomotif buatan SDM Tanah Air dapat menjawab kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif,” ujar Nandi Julyanto, presiden direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), dikutip Jumat (31/1/2025).
Sementara itu, ekspor mobil elektrifikasi Toyota naik 111% menjadi 18.553 unit tahun lalu, terdiri atas Zenix 11.790 unit dan Yaris Cross 6.763 unit. Kedua mobil ini diproduksi di Plant 1 TMMIN, Karawang, Jawa Barat, dan menyasar beberapa negara kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
“Sesuai prinsip kami, “No One Left Behind”, tidak ada teknologi kendaraan yang ditinggalkan,” ujar Bob Azam, wakil presiden direktur TMMIN.
Toyota Indonesia, kata dia, berkomitmen mengembangkan kendaraan elektrifikasi untuk mendukung target Pemerintah mencapai NZE di tahun 2060. Mengusung strategi multi-pathway, Toyota Indonesia menyediakan berbagai pilihan teknologi kendaraan, seperti ICE yang rendah emisi, hybrid, PHEV, BEV, FCEV, hingga bahan bakar terbarukan flexy fuel.
Toyota Indonesia, kata dia, menargetkan ekspor tahun 2025 sama seperti tahun sebelumnya. Perusahaan terus mengkaji peluang untuk memperluas kegiatan ekspor serta mempertimbangkan permintaan dan tren pasar, termasuk ke negara tujuan ekspor non-tradisional untuk mengoptimalkan demografi strategis Indonesia. (gbr)