Jakarta, Motoris – PT BYD Motor Indonesia meraih pangsa pasar 36% di segmen BEV Indonesia dengan penjualan 15.433 uni pada 2024. Ini adalah langkah awal bagus BYD di tahun pertama kehadirannya di Indonesia.
M6 menjadi model terlaris dengan penjualan 6.125 unit, diikuti Seal 4.829 unit, Atto 3 3.292 unit, dan Dolphin 1.187 unit.
Tahun 2024, pangsa pasar BEV naik dari 1,7% pada tahun 2023 menjadi 5%. Hal ini tidak terlepas dari dukungan kuat pemerintah Indonesia serta kontribusi dari berbagai pihak yang berperan dalam mendorong perkembangan industri dan ekosistem kendaraan listrik.
Pemerintah Indonesia memberikan banyak subsidi pajak ke BEV, hal yang tidak dilakukan ke mobil hybrid, apalagi ICE di luar LCGC. Tahun 2025, total pajak BEV hanya 2%, karena PPnBM 0%, PPN 2% karena ada diskon 10% dari pemerintah, sedangkan PKB dan BBNKB 0%.
Sebagai perbandingan mobil ICE kena PPnBM 15%, PPN 12%, serta PKB dan BBNKB tarif normal. LCGC dan hybrid lebih beruntung karena cuma bayar PPnBM 3%.
Di dunia, BYD memimpin industri new energy vehicle (NEV) sebutan orang Cina untuk kendaraan listrik (EV). BYD menjual 4,27 juta unit lebih NEV sepanjang tahun 2024, naik 41% dibandingkan 2023 sebanyak 3 juta unit.
Selain itu, ekspor NEV BYD mencapai 420 ribu unit dikirimkan ke berbagai negara di seluruh dunia. Pencapaian ini menegaskan komitmennya dalam mendukung mobilitas berkelanjutan secara global.
“Tahun 2024 merupakan tahun yang luar biasa bagi BYD, baik secara global maupun di Indonesia. Kami bangga telah mencapai tonggak penting dengan lebih dari 4,27 juta unit NEV terjual dan pencapaian produksi NEV ke-10 juta,” ujar Liu Xueliang, general manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, dalam rilis, dikutip Selasa (21/1/2025).
Pada November 2024, BYD merayakan pencapaian monumental dengan produksi NEV ke-10 juta unit, menjadikannya rekor dunia sebagai produsen pertama yang mencapai angka ini. Hanya dalam 15 bulan, BYD berhasil memproduksi 5 juta unit setelah sebelumnya hanya mencapai 5 juta unit pertama dalam 15 tahun. (gbr)