Jakarta, Motoris – Pangsa pasar Hyundai di segmen mobil listrik baterai (BEV) terjun bebas menjadi tinggal 6% per Agustus 2024 dari posisi puncak 47% pada 2023. Penyebabnya ya serangan brutal pemain BEV Cina.
Berdasarkan riset Mandiri Sekuritas (Mansek), dilihat Motoris, Jumat (20/9/2024), tiga pemain Cina, yakni BYD, Chery, dan Wuling menggenggam 87% pasar BEV. Hyundai kebagian segitu, sedangkan lainnya dinikmati pemain-pemain kecil seperti Toyota dan pabrikan Eropa.
Broker itu mencatat, sekarang, ada 38 model BEV di Indonesia. Harganya berkisar Rp 300 juta hingga Rp 2 miliar. Meski sudah banyak, nyatanya adopsi BEV masih rendah, baru 4,2% dari total pasar. Namun, jumlah ini naik dari tahun 2023 sebesar 1,7%.
Dalam jangka panjang, Mansek menilai pemain BEV yang agresif membangun jaringan distribusi demi memberikan layanan purnajual prima akan mendapatkan kesadaran merek lebih baik. Mereka akan diuntungkan oleh naiknya adopsi BEV di Indonesia.
“Tetapi, kami masih melihat adopsi NEV (new energy vehicle) di Indonesia akan dipimpin oleh mobil hybrid, karena konsumsi bensin lebih irit dan tidak ada kecemasan soal ketersediaan stasiun pengecasan,” tulis Mansek. (gbr)
Discussion about this post