Jakarta, Motoris – Pabrikan otomotif Jepang membangun dua blok yang berisi sejumlah prinsipal untuk mengembangkan mobil listrik (EV) agar bisa lawan dengan sang raksasa Tesla dan pabrikan Cina, seperti BYD.
Blok pertama telah dibentuk dengan anggota Toyota, Daihatsu, Suzuki, Subaru, dan Mazda. Mereka sepakat mengembangkan EV bareng. Total penjualan empat prinsipal ini mencapai 16 juta unit.
Terbaru, Mitsubishi dikabarkan masuk blok Honda-Nissan yang fokus mengembangkan EV dan software kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Ini akan membantu Mitsubishi mengurangi biaya litbang untuk membangun EV. Penjualan gabungan Nissan, Honda, dan Mitsubishi mencapai 8,35 juta unit setahun.
Berdasarkan laporan Carscoops, dikutip Selasa (29/7/2024), blok Nissan-Honda diumumkan pada Maret 2024. Bisa dipastikan tidak ada tukar guling saham dalam blok ini. Titik utama blok ini adalah kolaborasi menghasilkan EV dan AI.
Jika Mitsubishi masuk, tiga pabrikan ini bisa menghemat uang dengan menstandardisasi software AI di mobil mereka.
“Lebih jauh lagi, mereka bisa menambah lini produk dengan mengembangkan powertrain PHEV dan kei car bareng,” tulis media itu.
Kita tahu Mitsubishi adalah anggota aliansi Renault-Nissan. Ini akan membuat proses negosiasi menjadi lebih mudah.
Bank investasi dunia, Goldman Sachs, menilai partisipasi Mitsubishi di blok ini adalah hal alami, karena Nissan menguasai 34% saham pabrikan itu. (gbr)
Discussion about this post