Jakarta, Motoris – Harga mobil baru yang naik nggak kira-kira dalam 10 tahun terakhir membuat masyarakat lebih memilih mobil bekas. Ini membuat bonyok saham PT Astra International Tbk (ASII) selaku penguasa pasar mobil baru nasional.
Berdasarkan riset Bahana Sekuritas, dikutip Jumat (5/7/2024), penjualan mobil domestik hancur pada 2024. Broker ini memprediksi penjualan mobil domestic melorot 20% selama semester I-2024.
Kejatuhan pasar mobil menekan harga saham ASII yang telah turun 19% sepanjang 2024. Ada tiga faktor penurunan penjualan mobil. Pertama, penurunan daya beli masyarakat. Kedua, meningkatnya penggunaan transportasi publik.
“Ketiga, orang kini memilih beli mobil bekas, karena harganya lebih murah,” tulis Bahana.
Bahana memprediksi rata-rata penjualan mobil pada semester II-2024 mencapai 70 ribu unit per bulan atau turun 16% secara tahunan. Adapun penjualan Grup Astra, terdiri atas Toyota, Daihatsu, Isuzu, dan UD Trucks, diprediksi turun 17,4%, sehingga pendapatan dari divisi otomotif turun 9,3%.
Bahana memprediksi pangsa pasar Astra sepanjang 2024 mencapai 56,1%, lebih tinggi dari 2023 sebesar 55,7%. Bahana mencatat, Astra akan melepas dua model baru di GIIAS 2024, terdiri atas all new Prius dan Yaris GR.
Bahana masih mempertahankan rekomendasi buy saham ASII dengan target harga Rp 5.600, merefleksikan PER 2025 sebesar 7,4 kali. Kemarin, saham ASII naik 0,6% ke level Rp 4.580. (gbr)
Discussion about this post