Jakarta, Motoris – Ramalan perusahaan riset Gartner bahwa beberapa perusahaan mobil listrik (electric vehicle/EV) dunia bakal bangkrut mulai terbukti. Terbaru, Fisker, pemain mobil listrik Amerika Serikat (AS) dikabarkan menyewa konsultan untuk mengajukan kebangkrutan.
Hal itu dilaporkan Wall Street Journal (WSJ), belum lama ini. Begitu kabar itu mencuat, electrec.co melaporkan saham rival Tesla itu ambles 52% pada Kamis pekan ini.
Perusahaan ini langsung merespons laporan itu. Sebagai perusahaan publik, perusahaan rintisan ini tidak berkomentar terhadap rumor dan spekulasi di pasar.
“Namun, kami sering bekerja sama dengan beberapa penasihat untuk mengelola bisnis dan membantu pengembangan serta eksekusi rencana strategis,” tulis manajemen Fisker.
Kini, perusahaan ini fokus menggalang tambahan modal dan membangun kemitraan strategis dengan pemain otomotif yang lebih besar.
Dalam tiga tahun ke depan, harga mobil listrik baterai (BEV) bakal lebih murah dari mobil bermesin pembakaran internal (ICE) penenggak bensin atau solar. Namun, pada waktu yang sama, banyak pemain BEV diramal bangkrut.
Hal itu diungkapkan perusahaan riset Gartner. Pada 2027, Gartner memprediksi 15% perusahaan mobil listrik (EV) yang berdiri dalam satu dekade terakhir bangkrut.
“Tetapi, ini bukan berarti industri EV hancur,” kata Pedro Pacheco, VP of research Gartner, dikutip dari electrek.
Pedro menilai, hal itu merupakan fase baru bagi industri EV, di mana pabrikan dengan produk dan servis baik yang akan bertahan. Dalam beberapa tahun terakhir, 18 perusahaan rintisan EV yang telah menarik banyak investasi sekarang kesulitan uang, termasuk Lordstown Motors and Proterra. (gbr)
Discussion about this post