Jakarta, Motoris – BYD berniat memproduksi mobil PHEV dengan konsumsi bensin 2,9 liter per 100 kilometer atau 34 km per liter (kpl). Jumlah itu sudah setara dengan konsumsi bensin harian Yamaha Nmax 155, berdasarkan penelusuran Motoris.
Berdasarkan laporan cnevpost.com, BYD sudah mendeklarasikan perang dengan mobil bermesin pembakaran internal (ICE) penenggak bensin. Bulan lalu, pabrikan Cina ini sudah merilis versi terbaru jajaran produknya dengan harga super miring.
Rupanya, itu tidak cukup dan bisa dibilang baru permulaan. Dalam tiga tahun ke depan, manajemen inti BYD akan memobilisasi semua kekuatan teknologi dari hulu ke hilir untuk berperang, tulis media itu mengutip 36kr.
Tahun lalu, BYD menjual 3 juta EV, masing-masing 50% BEV dan PHEV. BYD akan memperbarui teknologi PHEV dan BEV demi berperang melawan mobil bensin.
“BYD akan melakukan pembaruan sistem dual mode (DM) mobil PHEV dan juga e-Platform yang melandasi BEV,” tulis media itu, dikutip Selasa (12/3/2024).
Mari kita bicara sedikit sejarah. Pada 2008, BYD meluncurkan teknologi PHEV bernama DM dan merilis generasi keempat platform DM pada 2021. Di edisi terakhir ini, teknologi PHEV dengan performa buas diberi nama DM-p, sedangkan yang lebih irit bensin DM-i.
BYD siap melepas generasi kelima teknologi DM yang melandasi mobil-mobil PHEV merek ini. Mobil PHEV dengan cabang DM-i gen 5 ditargetkan memiliki konsumsi bensin 2,9 liter per 100 km dan sanggup menempuh jarak 2.000 km saat bensin dan baterai dalam kondisi penuh.
Itu merupakan jarak tempuh yang sangat fantastis. Sebagai perbandingan, mobil bensin paling banter hanya sanggup menempuh jarak 600 km saat tangka terisi penuh. Bahkan, pemain EV Cina tak akan sanggup menyamai rekor itu.
Contohnya, Wuling Xingguang hanya punya daya jelajah 1.100 km dan konsumsi bensin 3,98 liter per 100 km saat baterai lemah, sedangkan Geely Galaxy 6 hanya 1.370 km dan konsumsi bensin 4,55 liter per 100 km.
Sementara itu, BYD juga akan memperbarui platform BEV e-Platform dari edisi 3.0 menjadi 4.0 tahun ini. BYD merilis e-Platform 1.0 pada 2010, sedangkan versi 3.0 pada 2021.
Hampir semua BEV BYD yang beredar saat ini memakai e-Platform 3.0, yang fitur utamanya adalah integrasi komponen, ringan, efisien. Konsep delapan dalam satu atau eight in one penggerak tenaga listrik mampu memangkas berat kendaraan secara drastis serta biaya hampir 20%.
e-Plaform 4.0 bertujuan mengintegrasikan lebih banyak lagi komponen dalam satu bagian. Ditambah dengan pengurangan penggunaan kabel, harga BEV BYD bisa turun lebih dalam lagi.
Discussion about this post