Jakarta, Motoris – Toyota meminta maaf kepada konsumen atas insiden kecurangan sertifikasi mesin diesel buatan Toyota Industries Corporation (TICO). Intinya, lewat skandal itu, daya gedor mesin diesel Toyota dilebih-lebihin dari versi produksi massal.
Berdasarkan laporan theregister.com, Kamis (29/2/2024), Kementerian Infrastruktur Tanah, Transportasi, dan Pariwisata Jepang telah mengungkap hasil investigasi terhadap kasus kecuranga sertifikasi mesin diesel Toyota. Intinya, Toyota menggunakan ECU yang membuat tenaga lebih baik saat uji sertifikasi.
Sayangnya, ECU mesin yang digunakan di mobil produksi massal berbeda dibandingkan versi tes. Artinya, tenaga mesin produksi massal berbeda dibandingkan versi tes sertifikasi.
Sebelum investigasi itu, Toyota sudah menemukan ketidakteraturan saat tes tenaga mesin diesel. Para insinyur menggunakan ECU berbeda dibandingkan yang diproduksi massal.
Toyota Motor Corporation, induk TICO, sudah menghentikan ekspor mobil dengan mesin terkait akhir Januari 2024, setelah kasus itu mencuat. Adapun otoritas Jepang telah menemukan kecurangan sertifikasi lima model mesin untuk industrial dan tiga untuk mobil. Toyota diminta segera mengatasi dan memperbaiki segala bentuk praktik kecurangan.
“Kasus ini sangat disesalkan, karena menurunkan kredibilitas industri manufaktur Jepang,” tulis kementerian itu.
Orititas Jepang memberi waktu enam bulan bagi Toyota untuk memperbaiki kesalahan dan melakukan perubahan drastis agar kejadian ini tak terulang lagi. Toyota juga diminta mengubah budaya perusahaan agar para karyawan merasa nyaman jika melaporkan sebuah kasus. Ini bertujuan memperkuat audit dan tindakan perbaikan.
Kecurangan ini dipercaya telah berlangsung satu dekade lebih. Adapun mesin yang masuk kasus ini adalah 2,8 liter 1GD turbo-diesel, empat silinder, lalu 2.4-liter 2GD turbo diesel, empat silinder, dan 3,3 liter F33A twin-turbo diesel V6.
Produksi forklift dan mesin industri sempat dihentikan bersama dengan mobil-mobil yang memakai mesin terkait, termasuk Land Cruiser Prado, Bongo Brawny Van, Dutro, Hilux, Innova, dan Fortuner.
Kabar baiknya, Selasa pekan ini, Jepang sudah mengizinkan kembali ekspor tiga mesin mobil setelah menerima kepatuhan dari Toyota. (gbr)
Discussion about this post