Jakarta, Motoris – Daihatsu dikabarkan bakal menarik (recall) sekitar 300 ribu mobil, setelah pemerintah Jepang dengan tegas melarang pabrikan itu untuk memproduksi beberapa model. Di sisi lain, mantan bos Toyota Akio Toyoda terseret skandal manipulasi uji keselamatan mobil Daihatsu.
Pada 22 Januari 2024, seperti dilansir ttnesw.com, Daihatsu tidak berharap dapat kembali mengekspor mobil dalam waktu dekat. Sebab, pemerintah Jepang sudah jelas meminta anak usaha Toyota Motor Corporation (TMC) untuk berhenti berproduksi.
Ini, tulis media itu, setelah laporan tentang pemalsuan hasil uji keselamatan Daihatsu keluar akhir tahun 2023. Intinya, Daihatsu memanipulasi uji keselamatan dengan mengkopi data dari mobil lain untuk model yang sedang diuji. Selain itu, Daihatsu menggunakan timer untuk memastikan airbag keluar ketika mobil sedang dites.
Regulator Jepang memang sudah menyetujui hasil tes lima model pada 19 Januari 2024, setelah ada tes ulang. Tetapi, Daihatsu memastikan, pabrik tetap tutup, karena perusahaan masih menunggu kesiapan pemasok.
“Kami menghadapi jalan berat ke depan dalam memperoleh kembali kepercayaan konsumen terkait keselamatan dan keamanan. Konsumen Daihatsu merasa terkhianati. Kami berencana membuat aksi untuk mencegah kecurangan terjadi di masa depan,” ujar Corporate Manager Daihatsu Keita Ide.
Sementara itu, media Jepang mempertanyakan kepemimpinan mantan bos Toyota Akio Toyoda, begitu skandal Daihatsu mencuat.
“Standar tata kelola Toyota Group kini dipertanyakan. Kini, semua harus mencari akar masalah sampai ke dasar, mengingat kepercayaan konsumen terhadap semua merek Toyota dalam risiko besar,” tulis Sankei dalam editorial. (gbr)
Discussion about this post