Jakarta, Motoris – Renault dan Geely ingin membinasakan mobil hybrid Toyota di dunia. Kedua perusahaan itu membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan investasi US$ 7,7 miliar atau Rp 115 triliun untuk membuat mesin hybrid dan pembakaran internal yang efisien.
Renault dan Geely masing-masing memegang 50% saham JV itu, berdasarkan siaran pers Renault yang dikutip Green Car Reports, Rabu (12/7/2023). Kesepakatan ini merupakan buntut dari letter of intent yang ditekan Renault, Geely, dan perusahaan minyak terbesar dunia Aramco asal Arab Saudi.
“Aramco mengkaji turut urunan di proyek itu. Duit minyak Aramco kemungkinan mengalir ke pendanaan riset bensin dan hydrogen sintetis,” tulis Renault.
JV itu akan beroperasi di fasilitas Renault di Madrid, Spanyol, dan Geely di Hangzhou Bay, Cina. Mereka berambisi memimpin generasi terbaru mesin hybrid dan pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) teririt yang memenuhi kebutuhan dunia ke depannya.
JV itu berencana memiliki kapasitas powertrain ICE, hybrid, dan PHEV sebanyak 5 juta unit per tahun, termasuk transmisi. Komponen-komponen ini akan dipasok ke Renault dan Geely untuk digunakan di mobil penumpang.
Mobil-mobil saudara Renault dan Geely bisa memakai komponen itu, seperti Nissan, Mitsubishi, Volvo, dan Proton. Powertrain itu juga akan dipakai Renault untuk kendaraan niaga ringan.
“JV itu berniat menguasai 80% pasar powertrain hybrid dan ICE dunia. Tentunya, target utama adalah Toyota yang selama ini menjadi penguasa mobil hybrid dunia,” tulis Green Car Reports. (gbr)
Discussion about this post