Jakarta, Motoris – Toyota Motor Corporation (TMC) mantap, lantaran tetap pertahankan mobil mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) peminum bensin di tengah tuntutan mematikan mobil ini oleh para aktivis mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).
Toyota akan tetap pertahankan pengembangan mobil hybrid yang menenggak bensin sekaligus fuel cell electric vehicle (FCEV) peminum hidrogen sambil mendorong penjualan BEV.
Pararel dengan ini, Toyota berniat menjual 1,5 juta unit BEV tahun 2026. Dalam tiga tahun ke depan, Toyota akan melepas 10 model BEV untuk mencapai target itu. Hal itu ditegaskan CEO Toyota Koji Sato, yang menggantikan Akio Toyota mulai bulan ini.
Autoevolution, Jumat (7/4/2023), lantas mengingat kembali janji manis Toyoda pada Desember 2021. Kala itu, Toyoda berjanji, Toyota bakal melepas 30 BEV hingga 2030. Akan tetapi, dalam beberapa bulan berikutnya, pejuang BEV kecewa, lantaran Toyota tetap akan mempertahankan mobil mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE).
“Toyota akhirnya menegaskan lagi soal pilihan dan mengeksplorasi pilihan elektrifikasi,” tulis media itu.
Tetapi, Sato datang dan mengumbar janji barang itu. Hal menarik, Sato menegaskan, Toyota bakal mengembangkan sasis khusus BEV untuk meningkatkan efisiensi dan memperbaiki struktur biaya. Intinya, biar BEV Toyota murah. Platform BEV itu tidak akan menggantikan e-TNGA, melainkan melengkapi.
Chief Technology Officer Toyota Hiroaki Nakajima sudah menyaksikan langsung cara produksi Toyota, pabrikan BEV terbesar dunia. Itu sebabnya, dia mengumumkan transformasi besar-besaran di pabrik Toyota, khususnya yang memproduksi BEV.
Nakajima menuturkan, BEV baru Toyota akan diproduksi dengan cara berbeda melalui otomatisasi, teknologi konektivitas, dan inspeksi otomatis. Ini akan diterapkan Toyota kala memproduksi BEV jenis SUV tiga baris di Amerika Serikat (AS).
Mobil ini akan memakai baterai lithium ion yang diproduksi Toyota di North Carolina, AS. Autoevolution lantas berspekulasi, Toyota akan merombak pabrik di Kentucky dan mulai memproduksi BEV sebanyak 10 ribu unit per bulan.
CFO Toyota Yoichi Miyazaki memiliki pandangan lebih bullish soal BEV. Dia sesumbar target penjualan 1,5 juta unit BEV Toyota bisa dicapai lebih cepat, dengan catatan ada pasokan baterai.
Di sisi lain, akhir tahun lalu, Toyota mengumumkan rencana investasi US$ 3,8 miliar untuk membangun pabrik baterai di North Carolina. Pabrik itu rencananya mulai beroperasi tahun 2025. (gbr)
Discussion about this post