Jakarta, Motoris – Sang nabi mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) Elon Musk mengeluarkan sabda terbaru. Bos besar Tesla ini menyatakan, dunia membutuhkan investasi US$ 10 triliun untuk mengonversi seluruh mobil berbahan bakar fosil ke mobil listrik yang diklaim memakai energi bersih.
Musk menyatakan, nilai investasi mobil listrik tetap lebih kecil dibandingkan biaya mempertahankan mobil mesin pembakaran internal (ICE) peminum bensin dan solar sebesar US$ 14 triliun.
Dilansir Bloomberg, Kamis (9/4/2023), Musk menegaskan, dunia harus membangun pabrik panel surya dan smelter logam secara masif dalam 20 tahun ke depan untuk menghasilkan listrik dari energi baru terbarukan (EBT) dan penyimpan daya listrik besar. Dengan begini, dunia bisa terbebas dari energi penghasil karbon.
Sabda ini tertuang dalam Master Plan Part 3 Tesla. Dokumen ini memuat visi besar Elon Musk terhadap dunia tanpa bahan bakar fosil.
“Bumi akan berpindah ke ekonomi berbasis energi berkelanjutan. Ini akan terjadi di masa hidup kalian,” kata Musk dalam sebuah cara di Austin Texas.
Musk menegaskan, sistem energi dunia membutuhkan 30 ribu gigawatt listrik dari EBT dan sistem penyimpanan energi 240 gwh, dibandingkan 2021 masing-masing 3.214 GW dan 1.432 Gwh.
Musk menegaskan, investasi US$ 10 trillion hanya 1/10 dari nilai ekonomi dunia. Artinya, visi dia masih bisa diwujudkan.
Industrialisasi BEV membutuhkan investasi di pertambangan US$ 502 miliar dan smelter US$ 662 miliar untuk menghasilkan nikel, lithium, tembaga, dan beberapa material lain baterai BEV.
Di level puncak, dunia perlu menggali 3,3 miliar ton perut bumi, lebih rendah dari industri fosil yang menggarap 15,5 miliar ton bumi. (gbr)
Discussion about this post